KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES) dibayangi oleh persaingan ketat. Mobilitas masyarakat yang sudah kembali normal diharapkan bisa memulihkan penjualan ACES secara bertahap. Analis Maybank Sekuritas, Willy Goutama, melihat masih belum ada tanda-tanda penjualan bulanan ACES akan pulih. Penjualan ACES sebesar Rp 607 miliar di Januari 2023 atau merosot 13% secara
month on month (MoM). Meskipun memiliki lebih banyak toko sejumlah 229 pada Januari 2023 dibandingkan 217 pada Januari 2022, hasil Same Store Sales Growth (SSSG) nasional ACES hanya tumbuh sebesar 2%
Year on Year (YoY), atau masih berada di bawah proyeksi SSSG dari Maybank Sekuritas yang memperkirakan tumbuh sebesar 3%.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Ace Hardware (ACES) di Tengah Ketatnya Persaingan Industri Hal itu karena SSSG yang lemah di Jakarta dan Jawa. Kedua wilayah ini harus diperhitungkan karena akan berkontribusi sebesar 72% dari penjualan tahun 2023. Willy memproyeksikan cetakan SSSG dan penjualan untuk ACES di Februari 2023 masih akan lemah karena hari operasi yang lebih sedikit, hanya 28 hari. Respons ACES juga dinilai lambat terhadap kebutuhan pasar dan persaingan. Sama seperti tahun 2020 – 2022, penjualan ACES pada Januari 2023 tetap di bawah penjualan di masa pra-pandemi.
“Kelemahan penjualan ACES berasal dari kurangnya kelincahan untuk membuka toko baru di kota tingkat 2 dan 3, di mana ketersediaan produk perbaikan rumah cukup langka,” ujar Willy dalam riset tanggal 19 Februari 2023. Berbeda dengan Ace Hardware, pesaingnya yaitu M.R DIY Indonesia dan Mini So memfokuskan operasi mereka di kota tingkat 2 dan 3. Ekspansi tersebut memungkinkan kedua pesaing ACES itu memperluas toko mereka secara agresif, dan bertahap menarik langkah kaki pelanggan milik ACES.
Baca Juga: Laba Mayoritas Penghuni LQ45 Sesuai Ekspektasi, Simak Rekomendasi Saham Bluechip Ini Maybank Sekuritas mempertahankan proyeksi SSSG untuk ACES di tahun 2023 tumbuh sebesar 3% atau 4%4%. Angka tersebut masih di bawah level saat sebelum pandemi yakni SSSG tumbuh 6% di tahun 2019 dan 14% di tahun 2018. Sementara, Analis Kiwoom Sekuritas Abdul Azis mencermati bahwa ekspansi pembukaan gerai ACES dampaknya bakal terlihat di tahun ini. Dimana, pembukaan gerai baru di tahun lalu dinilai belum cukup berdampak terhadap kinerja. Di sisi lain, penjualan online Ace Hardware dinilai sudah optimal dan masih memiliki potensi untuk terus meningkat. ACES mengelola platform penjualan online untuk memasarkan produknya melalui Ruparupa.com dan Miss Ace. Azis mengatakan, mobilitas masyarakat yang mulai normal kembali berpotensi meningkatkan kunjungan ke store kelolaan ACES. Serta, adanya pembukaan kembali ekonomi China akan mendorong Ace Hardware untuk melakukan pembaharuan produk karena hampir sebagian besar produknya merupakan impor.
Baca Juga: Sambut Ramadan, ACE Hadirkan Solusi untuk Jadikan Momen Kebersamaan Lebih Nyaman “Sehingga dengan adanya pembaharuan produk diharapkan dapat meningkatkan pembelian dari pelanggan,” ucap Azis kepada Kontan.co.id, Selasa (28/3). Hanya saja, Azis bilang, emiten ritel seperti ACES masih tetap dibayangi ketidakpastian global. Kinerja ACES juga bisa terperosok akibat pelemahan mata uang rupiah karena penjualan berorientasi pada impor. Azis merekomendasikan Buy untuk ACES dengan target harga di Rp 565 per saham. Sebaliknya, Willy mempertahankan Sell untuk ACES dengan target harga di Rp 375 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli