JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan pembiayaan alat berat masih berlangsung. Ini berdampak pada kinerja PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance). Lihat saja, dua dari tiga lini usahanya masih membukukan pertumbuhan negatif, yakni sewa pembiayaan turun 8% atau menjadi Rp 5,06 triliun di semester pertama tahun ini dan pembiayaan konsumen anjlok 26% menjadi Rp 133,4 miliar. Berdasarkan Keterbukaan Informasi, hanya lini usaha anjak piutang yang mencatat pertumbuhan positif sebesar 89% atau menjadi Rp 181,5 miliar. Meski begitu, pendapatan perseroan yang digawangi Bugie Laksamana, Direktur Utama SAN Finance ini tetap saja melorot 7% menjadi Rp 396,7 miliar di paruh pertama ini.
Bisnis alat berat lesu, laba SAN Finance minus
JAKARTA. Perlambatan pertumbuhan pembiayaan alat berat masih berlangsung. Ini berdampak pada kinerja PT Surya Artha Nusantara Finance (SAN Finance). Lihat saja, dua dari tiga lini usahanya masih membukukan pertumbuhan negatif, yakni sewa pembiayaan turun 8% atau menjadi Rp 5,06 triliun di semester pertama tahun ini dan pembiayaan konsumen anjlok 26% menjadi Rp 133,4 miliar. Berdasarkan Keterbukaan Informasi, hanya lini usaha anjak piutang yang mencatat pertumbuhan positif sebesar 89% atau menjadi Rp 181,5 miliar. Meski begitu, pendapatan perseroan yang digawangi Bugie Laksamana, Direktur Utama SAN Finance ini tetap saja melorot 7% menjadi Rp 396,7 miliar di paruh pertama ini.