JAKARTA. Penjualan alat berat masih berat. Meski proyek konstruksi dan infrastruktur telah bergulir, proyek tersebut belum mampu menjadi obat kuat penjualan alat berat paruh pertama 2016. Tengok saja kinerja penjualan alat berat dari PT United Tractors Tbk yang masih negatif. Sampai Juni 2016, penjualan emiten berkode saham UNTR tersebut turun 24,6% menjadi 1.036 unit ketimbang penjualan semester I-2015 yang sebanyak 1.375 unit. Dari 1.036 unit alat berat yang dijual tersebut, 52% berasal dari sektor konstruksi, 23% sektor tambang, 15% perhutanan, dan 10% perkebunan. Porsi penjualan alat berat UNTR paruh pertama tahun 2016 tersebut naik ketimbang periode yang sama tahun lalu yang baru 33%.
Bisnis alat berat masih berat
JAKARTA. Penjualan alat berat masih berat. Meski proyek konstruksi dan infrastruktur telah bergulir, proyek tersebut belum mampu menjadi obat kuat penjualan alat berat paruh pertama 2016. Tengok saja kinerja penjualan alat berat dari PT United Tractors Tbk yang masih negatif. Sampai Juni 2016, penjualan emiten berkode saham UNTR tersebut turun 24,6% menjadi 1.036 unit ketimbang penjualan semester I-2015 yang sebanyak 1.375 unit. Dari 1.036 unit alat berat yang dijual tersebut, 52% berasal dari sektor konstruksi, 23% sektor tambang, 15% perhutanan, dan 10% perkebunan. Porsi penjualan alat berat UNTR paruh pertama tahun 2016 tersebut naik ketimbang periode yang sama tahun lalu yang baru 33%.