JAKARTA. Setelah sempat woro-woro tahun lalu, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP) akhirnya merealisasikan akuisisi perusahaan penyedia alat berat, yakni PT Prima Jasa Aldodua (PJA). Perusahaan jasa konstruksi plat merah mengambil alih 99,98% saham Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan (YKKPP) di PJA. Aksi ini menelan biaya Rp 43,44 miliar. Bagi perusahaan berkode PTPP di Bursa Efek Indonesia ini, aksi akuisisi PJA sekaligus menandai kiprah barunya di bisnis alat berat. Lini bisnis ini akan menggenapi empat lini bisnis yang telah dimiliki sebelumnya, yakni jasa kontruksi, engineering procurenment construction (EPC), realti dan properti. Tak sekadar menambah daftar portofolio, PTPP meyakini aksi korporasinya tak sia-sia. "Selagi pekerjaan konstruksi masih banyak, maka bisnis persewaan alat berat masih cukup berpeluang," kata Taufik Hidayat, Corporate Secretary PTPP kepada KONTAN, (11/6).
Bisnis alat berat menjadi sumber cuan baru PTPP
JAKARTA. Setelah sempat woro-woro tahun lalu, PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP) akhirnya merealisasikan akuisisi perusahaan penyedia alat berat, yakni PT Prima Jasa Aldodua (PJA). Perusahaan jasa konstruksi plat merah mengambil alih 99,98% saham Yayasan Kesejahteraan Karyawan Pembangunan Perumahan (YKKPP) di PJA. Aksi ini menelan biaya Rp 43,44 miliar. Bagi perusahaan berkode PTPP di Bursa Efek Indonesia ini, aksi akuisisi PJA sekaligus menandai kiprah barunya di bisnis alat berat. Lini bisnis ini akan menggenapi empat lini bisnis yang telah dimiliki sebelumnya, yakni jasa kontruksi, engineering procurenment construction (EPC), realti dan properti. Tak sekadar menambah daftar portofolio, PTPP meyakini aksi korporasinya tak sia-sia. "Selagi pekerjaan konstruksi masih banyak, maka bisnis persewaan alat berat masih cukup berpeluang," kata Taufik Hidayat, Corporate Secretary PTPP kepada KONTAN, (11/6).