Bisnis alat berat UNTR bisa imbangi usaha tambang



JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan sebesar Rp 13,7 triliun pada triwulan pertama 2017. Jumlah tersebut naik 28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 10,7 triliun.

Kontribusi penjualan alat berat masih berada di urutan kedua, setelah unit usaha kontraktor pertambangan. Segmen usaha alat berat pada triwulan I 2017 menyumbang Rp 4,8 triliun atau setara 35% dari total pendapatan perusahaan. Sementara, unit usaha kontraktor pertambangan, PT Pama Persadanusantara (PAMA) menyumbang Rp 6,3 triliun atau 46%.

Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk Sara K. Loebis  mengatakan, tahun ini, bisnis alat berat dan PAMA kemungkinan akan lebih berimbang porsinya dengan sektor usaha pertambangan.


Pada Maret 2017, PAMA mencatat peningkatan volume produksi batubara menjadi 25,0 juta ton dari periode yang sama tahun lalu hanya 24,6 juta ton. Sementara, volume pekerjaan pemindahan tanah (overburden removal) meningkat dari 165,4 juta bcm menjadi 169,7 juta bcm.

Pada triwulan pertama 2017, bisnis PAMA hanya tumbuh 13%, sedangkan penjualan alat berat melonjak 42%.

Khusus alat berat, Sara mengatakan, sektor pertambangan masih menjadi kunci perkembangan bisnis tersebut sampai akhir tahun ini.

Seiring permintaan alat berat bertambah, UNTR kebanjiran pula order service dan layanan purnajual mesin di area-area pertambangan dan perkebunan. Sampai saat ini, kata Sara, UNTR telah mempunyai 177 titik distribusi, layanan service dan kantor cabang di Indonesia. Perusahaan belum akan menambah distributor atau service center pada tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini