JAKARTA. Beroperasinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sejak awal 2014 membuka peluang bisnis bagi industri farmasi. Selain obat, terutama obat generik, pasar alat kesehatan pun turut terdongkrak efek BPJS. Ketua Badan Sumber Daya Manusia dan Pelatihan Gabungan Perusahaan Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Budi Prasetio bilang, berkat BPJS Kesehatan, jumlah pasien yang dilayani oleh rumah sakit bertambah banyak. "Konsumsi obat dan alat kesehatan juga ikut meningkat," ujarnya kepada KONTAN, Senin (1/12). Namun, alat kesehatan yang permintaannya naik hanya yang sekali pakai saja. Seperti alat suntik, infus, kantong darah, dan kateter. Sementara untuk alat kesehatan yang pemakaiannya untuk jangka panjang seperti tempat tidur dan inkubator relatif tidak terpengaruh.
Bisnis alat kesehatan melaju berkat BPJS
JAKARTA. Beroperasinya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sejak awal 2014 membuka peluang bisnis bagi industri farmasi. Selain obat, terutama obat generik, pasar alat kesehatan pun turut terdongkrak efek BPJS. Ketua Badan Sumber Daya Manusia dan Pelatihan Gabungan Perusahaan Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Budi Prasetio bilang, berkat BPJS Kesehatan, jumlah pasien yang dilayani oleh rumah sakit bertambah banyak. "Konsumsi obat dan alat kesehatan juga ikut meningkat," ujarnya kepada KONTAN, Senin (1/12). Namun, alat kesehatan yang permintaannya naik hanya yang sekali pakai saja. Seperti alat suntik, infus, kantong darah, dan kateter. Sementara untuk alat kesehatan yang pemakaiannya untuk jangka panjang seperti tempat tidur dan inkubator relatif tidak terpengaruh.