KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey memaparkan saat ini nilai pasar ritel modern sudah anjlok lebih dari 50% dan sampai akhir tahun ini, diproyeksi pertumbuhan maksimal terjadi hanya 2% YOY. Atas dasar itu, pelaku industri ritel membutuhkan setidaknya empat insentif dari Pemerintah, sebab pihaknya juga mengklaim belum bisa menikmati kucuran insentif yang disuntikkan Pemerintah senilai Rp100 triliun melalui 15 bank di Indonesia. "Bantuan itu belum bisa diakses oleh peritel modern sebab pihak bank belum memiliki juknis dan juklak katanya," ujar Roy saat dihubungi Kontan, Rabu (7/10). Roy melanjutkan bantuan yang dibutuhkan antara lain adalah perpanjangan kredit korporasi yang digunakan untuk merestrukturisasi kredit komersial dan membiayai operasional.
Bisnis anjlok, Aprindo harapkan empat insentif ini dari pemerintah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey memaparkan saat ini nilai pasar ritel modern sudah anjlok lebih dari 50% dan sampai akhir tahun ini, diproyeksi pertumbuhan maksimal terjadi hanya 2% YOY. Atas dasar itu, pelaku industri ritel membutuhkan setidaknya empat insentif dari Pemerintah, sebab pihaknya juga mengklaim belum bisa menikmati kucuran insentif yang disuntikkan Pemerintah senilai Rp100 triliun melalui 15 bank di Indonesia. "Bantuan itu belum bisa diakses oleh peritel modern sebab pihak bank belum memiliki juknis dan juklak katanya," ujar Roy saat dihubungi Kontan, Rabu (7/10). Roy melanjutkan bantuan yang dibutuhkan antara lain adalah perpanjangan kredit korporasi yang digunakan untuk merestrukturisasi kredit komersial dan membiayai operasional.