Bisnis Asuransi Kendaraan Bermotor Masih Menderu, Ini Pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi dari  segmen asuransi kendaraan bermotor hingga kuartal III-2023 mengalami pertumbuhan. Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto menyampaikan perolehan premi dari asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp 14,5 triliun.

"Lini usaha itu tercatat tumbuh 11,9%, jika dibandingkan kuartal III-2022 yang hanya Rp 13 triliun,"  ucapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (6/12).

Bern mengatakan asuransi kendaraan bermotor masih tetap menjadi pangsa pasar terbanyak ke 2 bagi industri asuransi umum. Hal itu disebabkan faktor tumbuhnya retail sales untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.


Bern menerangkan asuransi umum hingga kuartal-III dilaporkan mengalami pertumbuhan sebanyak 10,1% secara year on year (YoY). Adapun total pendapatan premi industri asuransi umum hingga kuartal III-2023 mencapai Rp 73,5 triliun, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 66,8 triliun.

Baca Juga: Manulife Indonesia Catatkan Bayarkan Klaim Capai Rp 8,5 Triliun Per Tahun

Bern menyampaikan pangsa pasar perolehan premi pada kuartal III-2023 masih didominasi asuransi properti, kemudian disusul dengan lini usaha kendaraan bermotor yang juga masih terus mendominasi pangsa pasar industri asuransi umum.

"Jumlah proporsi kedua lini usaha itu mencapai 45,1% dari perolehan pencatatan premi industri asuransi umum hingga kuartal III-2023," katanya.

Bern mengungkapkan pangsa pasar terbesar selanjutnya diisi asuransi kredit dan asuransi kesehatan. Dia bilang asuransi kredit dengan proposi 18,8% dan asuransi kesehatan 7,2%.

Mengenai prospek ke depan, Bern optimistis industri asuransi umum bisa meraih pertumbuhan positif.

Hal itu sejalan dengan perekonomian Indonesia yang trennya terlihat masih terjaga, yang mana makin tinggi pertumbuhan ekonomi dan pendapatan per kapitanya meningkat tentu membutuhkan asuransi. 

Baca Juga: Bisnis Asuransi Kendaraan Bermotor Diyakini Masih Tumbuh Positif Tahun Depan

"Sampai dengan akhir tahun ini dan awal tahun depan, pertumbuhan industri asuransi umum diharapkan masih terjaga," katanya.

Meskipun demikian, Bern menilai ada sejumlah tantangan dan peluang dalam pengembangan asuransi umum ke depannya· Beberapa hal yang akan dihadapi, yakni implementasi PSAK 74/IFRS 17, ketentuan permodalan, tantangan digitalisasi, persaingan usaha, dan hardening market atau kapasitas reasuransi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi