JAKARTA. Bisnis perusahaan asuransi umum masih belum menggeliat di tahun ini. Penjualan asuransi properti dan asuransi kendaraan yang lesu mempengaruhi perolehan premi asuransi umum. Merujuk data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), hingga kuartal I-2017 premi bruto yang diperoleh mencapai Rp 15,14 triliun, atau cuma tumbuh 4,3% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 14,52 triliun. Direktur Eksekutif AAUI, Julian Noor mengatakan, pertumbuhan yang mini tersebut dikarenakan pangsa pasar lini bisnis yang mendominasi yakni asuransi properti dan kendaraan bergerak stagnan.
Bisnis asuransi umum lesu
JAKARTA. Bisnis perusahaan asuransi umum masih belum menggeliat di tahun ini. Penjualan asuransi properti dan asuransi kendaraan yang lesu mempengaruhi perolehan premi asuransi umum. Merujuk data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), hingga kuartal I-2017 premi bruto yang diperoleh mencapai Rp 15,14 triliun, atau cuma tumbuh 4,3% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 14,52 triliun. Direktur Eksekutif AAUI, Julian Noor mengatakan, pertumbuhan yang mini tersebut dikarenakan pangsa pasar lini bisnis yang mendominasi yakni asuransi properti dan kendaraan bergerak stagnan.