KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) pada kuartal III-2018 membukukan penjualan bersih yang bertumbuh 6,38% menjadi Rp 987,62 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 928,32 miliar. Meski begitu, GDST justru mengalami rugi Rp 59,21 miliar, sementara pada tahun sebelumnya masih meraup untung Rp 3,15 miliar. Ini seiring dengan beban pokok penjualan yang naik 16,27% menjadi Rp 972,14 miliar dari sebelumnya Rp 836,09 miliar. Mino, Analis Indo Premier Sekuritas menilai prospek bisnis emiten ini masih kurang bagus seiring dengan ketatnya persaingan di sektor baja yang membuat perseroan kesulitan menaikan harga jual untuk mengimbangi kenaikan harga bahan baku. "Biaya bahan baku porsinya bisa sampai kisaran 80-90 an persen dari penjualan," kata Mino, Selasa (4/12).
Bisnis baja masih tertekan, ini rekomendasi analis untuk Gunawan Steel (GDST)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) pada kuartal III-2018 membukukan penjualan bersih yang bertumbuh 6,38% menjadi Rp 987,62 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 928,32 miliar. Meski begitu, GDST justru mengalami rugi Rp 59,21 miliar, sementara pada tahun sebelumnya masih meraup untung Rp 3,15 miliar. Ini seiring dengan beban pokok penjualan yang naik 16,27% menjadi Rp 972,14 miliar dari sebelumnya Rp 836,09 miliar. Mino, Analis Indo Premier Sekuritas menilai prospek bisnis emiten ini masih kurang bagus seiring dengan ketatnya persaingan di sektor baja yang membuat perseroan kesulitan menaikan harga jual untuk mengimbangi kenaikan harga bahan baku. "Biaya bahan baku porsinya bisa sampai kisaran 80-90 an persen dari penjualan," kata Mino, Selasa (4/12).