Bisnis ban mobil Multisarada Arah Sarana (MASA) mulai menggelinding di paruh kedua



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) mengakui penjualan ban mobilnya meningkat di paruh kedua tahun ini jika dibandingkan dengan semester I 2020. 

Steven Vette, Presiden Direktur Multistrada Arah Sarana mengatakan memasuki semester kedua tahun ini MASA sudah melihat ada sedikit perbaikan dengan mulai naiknya permintaan di pasar, terutama jika dibandingkan semester pertama 2020.  

Kendati naik, Steven mengatakan permintaan ban belum bisa menyamai periode yang sama di tahun lalu. "Produk yang permintaannya sudah bangkit lagi terutama dari ban mobil, sedangkan untuk ban motor juga sudah mulai menyusul sedikit," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/11). 


Baca Juga: Laba bersih Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) tumbuh 10,35% di kuartal III-2020

Steven mengatakan pada kuartal ke IV nanti prospek bisnis ban relatif sama dengan kuartal III 2020 dengan adanya sedikit penguatan. Namun, jika dibandingkan dengan tahun lalu, tentu permintaannya masih jauh berbeda. 

Steven bilang di masa pandemi, kondisi pasar belum sepenuhnya berjalan normal, tetapi Multistrada optimistis mulai ada perbaikan. "Di tengah pandemi ini, MASA tetap fokus menjaga cashflow dan pendapatan operasional karena situasi di tahun depan belum bisa diketahui dengan pasti," kata Steven. 

Tambahan informasi, dalam penjelasan manajemen MASA ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada (15/11) strategi yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah pandemi adalah selalu memperhatikan kualitas produk, memperhatikan profitabilitas dan kolektabilitas pelanggan dan lebih selektif dalam memilih konsumen.

 Baca Juga: KMI Wire and Cable (KBLI) merugi Rp 90,66 miliar di kuartal ketiga 2020

Di sisi lain, dalam pembelian bahan baku, MASA juga melakukan perbandingan dengan supplier lain agar mendapatkan harga yang lebih komparatif. 

Selanjutnya: Ini yang bikin laba Tigaraksa (TGKA) masih naik dua digit meski pendapatannya turun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi