Bisnis Bancassurance Perbankan Kian Moncer, Pendapatan Bank Naik



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bisnis bancassurance perbankan tumbuh semakin baik. Itu tercermin dari pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang diperoleh perbankan dari bisnis tersebut. 

Prospeknya diperkirakan bakal semakin besar di tengah digitalisasi. Pasalnya, perbankan juga mendorong pemasaran digital bancassurance lewat aplikasi digital mereka. 

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya terus menunjukkan pertumbuhan pendapatan dari bancaasurance. Per kuartal I 2022, bank ini membukukan pendapatan Rp 226 miliar atau tumbuh 40% dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy). 


Aestikan Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, hingga Mei, pendapatannya sudah naik jadi Rp 372 miliar. Adapun kinerja bisnis bancassurance yang dikelola Wealth Management BRI di segmen affluent yakni BRI Private dan BRI Prioritas hingga Mei tumbuh 2,4 kali lipat dari periode yang sama tahun 2021.

Baca Juga: BTN Optimistis Prospek Bisnis Bancassurance Masih Sangat Besar

"Pertumbuhan bisnis tersebut seiring dengan meningkatnya permintaan asuransi dan adanya strategi pemasaran yang lebih komprehensif yang ditawarkan baik dari model bisnis referensi dan juga distribusi di tengah pembatasan mobilitas," katanya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/6).

Tahun ini, BRI bekerjasama dengan BRILife meluncurkan produk Asuransi Jiwa Optimal Sejahtera (AURORA). Ini merupakan produk asuransi jiwa berjangka dengan manfaat perlindungan jiwa, penyakit kritis dan pengembalian premi pada akhir masa asuransi.  

Hingga akhir tahun, BRI melihat prospek bisnis bancassurance masih sangat besar karena potensi pasarnya masih luas. Apalagi masyarakat semakin sadar akan Kesehatan dan perlunya kebutuhan proteksi terhadap risiko.  

BRI terus berinovasi dalam pengembangan produk bancassurance dilengkapi dengan program yang menarik untuk memenuhi kebutuhan nasabah. 

 
BBRI Chart by TradingView

BRI juga akan meluncurkan produk pemasaran digital bancassurance melalui aplikasi BRImo Super Apps sehingga transaksi pembelian asuransi bisa dilakukan dimana dan kapan saja.

"Wealth Management BRI optimis FBI bisnis bancassurance tahun ini dapat tumbuh hingga 11% yoy selaras dengan optimalisasi literasi finansial yang telah dilaksanakan pada seluruh lapisan masyarakat," kata Aestika. 

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga mencatatkan pertumbuhan bagus. Pemimpin Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan, pertumbuhan fee based income dari bancassurance khususnya channel in Branch tumbuh 31,9% yoy hingga Mei 2022. Sebanyak 81% merupakan dari pemasaran bisnis baru.

BNI masih optimistis dengan penjualan asuransi lewat bancassurance di tengah digitalisasi. Pasalnya, nasabah yang datang ke kantor cabang maupun nasabah eksisting BNI yang bisa diprospek masih sangat besar. 

Sehubungan dengan perubahan perilaku pelanggan atas pola bertransaksi yang diiringi dengan perkembangan digitalisasi, peluang bisnis bancassurance akan semakin meningkat bila didukung dengan inovasi digital. 

Baca Juga: BTN Yakin Prospek Bisnis Bancassurance Masih Sangat Besar di Tengah Digitalisasi

"Saat ini BNI dan anak usaha sedang dalam inisiatif pengembangan skema bancassurance referensi menjadi skema digital non-face-to-face," kata Henny.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) telah mencatat pertumbuhan FBI bancaasurance tumbuh 20% pada kuartal I tahun ini. Hanya saja, Hera F Haryn, EVP Sekretariat dan Komunikasi Perusahaan BCA tidak merinci nilainya. 

Ia bilang, pihaknya akan mengoptimalkan pertumbuhan bisnis bancassurance lewat program-program menarik serta mengembangkan sejumlah produk baru yang disesuaikan dengan segmen dan kebutuhan nasabah. 

Bank BTN juga mencatatkan bisnis bancassurance cukup bagus yakni tumbuh 34% yoy hingga Mei. Kepala Divisi Wealth Management Bank BTN Frengky Rosadrian mengatakan, pertumbuhan itu didukung oleh beberapa inovasi yang diluncurkan BTN sejak awal tahun, salah satunya peningkatan produk. Hanya saja, dia tidak merinci pertumbuhan fee based income yang diperoleh BTN dari bisnis tersebut. 

Frengky melihat prospek bisnis bancassurance masih sangat menjanjikan karena digitalisasi yang dilakukan mitra Asuransi BTN terutama digitalisasi layanan after sales akan semakin meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap perusahaan asuransi tersebut.  BTN juga fokus untuk melakukan pengembangan di sisi digital channel. Hingga akhir tahun, perseroan memperkirakan bisnis bancasssurance akan tumbuh 40%-60%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari