Bisnis bank syariah tumbuh di atas pasar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank syariah ingin unjuk gigi dengan menggenjot pertumbuhan pembiayaan. Dengan aset yang masih jauh dari bank konvensional, bank syariah membuktikan pembiayaan mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan kredit bank secara umum.

Salah satunya, PT Bank Central Asia (BCA) Syariah yang telah membukukan pembiayaan sebesar Rp 4,7 triliun hingga 25 Juni 2018. Pembiayaan tersebut tumbuh sekitar 23% dibandingkan dengan periode sama tahun 2017.

Kenaikan pembiayaan membuat pembiayaan bermasalah atau non performing finance (NPF) terjaga. Tercatat rasio NPF BCA Syariah hanya 0,6% di medio tahun ini.


Aliran pembiayaan yang sehat ini telah mendulang untung. BCA Syariah ini mampu meraih laba sebelum pajak sebesar Rp 35 miliar pada pertengahan Juni 2018. Pendapatan ini naik sebesar 25%.

"Kinerja kami masih on track bahkan di atas rencana bisnis bank (RBB)," kata John Kosasih, Direktur Utama BCA Syariah kepada Kontan.co.id, Selasa (26/6). BCA Syariah masih mencanangkan rata-rata pertumbuhan sekitar 20%–25% di akhir tahun.

Tak kalah, PT Bank Rakyat Indonesia Syariah Tbk (BRI Syariah) juga membukukan kenaikan pembiayaan sebesar 11,5% atau Rp 20,42 triliun per Mei 2018. Mayoritas atau 66% pembiayaan mengalir ke segmen ritel untuk konsumer dan UMKM, sisanya 34% ke pembiayaan komersial.

Tahun ini, BRI Syariah mengincar pembiayaan sebesar Rp 22,68 triliun. Artinya, bank berkode saham BRIS ini telah memenuhi 92% dari pencapaian pembiayaan tersebut. Pada paruh kedua tahun ini, pembiayaan masih didorong ke segmen ritel dan komersial terutama BUMN.

Dari pembiayaan tersebut, BRIS meraih laba bersih setelah pajak sebesar Rp 96,31 miliar per Mei 2018, atau naik 85,16% dibandingkan senilai Rp 52,02 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Hadi Santoso, Direktur Utama BRI Syariah menuturkan, pihaknya akan mengejar target pembiayaan agar bisa meraup laba besar. Anak usaha BRI ini membidik laba bersih mencapai Rp 250 miliar di akhir tahun ini.

Dhias Widhiyati, Direktur PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menuturkan, pihaknya telah mengalirkan pembiayaan sebesar Rp 24,8 triliun atau naik 13,5% di Mei 2018. Bila dirinci, pembiayaan banyak mengalir ke konsumer terutama perumahan yang mencapai Rp 5,9 triliun.

Melihat pencapaian tersebut, BNI Syariah mematok pembiayaan akan mencapai Rp 27 triliun di akhir tahun ini, sedangkan target laba bersih sebesar Rp 340 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati