Bisnis batu bara, Centris akuisisi Rimau Shipping



JAKARTA. PT Centris Multipersada Pratama Tbk (CMPP) menjual beberapa anak perusahaannya di jasa transportasi taksi senilai Rp 8,75 miliar. Rencananya, mulai tahun ini Centris akan fokus di bisnis batu bara sekaligus pengakutannya.

Dalam keterbukaan informasi pada Maret 2014 lalu, Centris menjual anak usaha taksinya yang terdiri dari 96% saham di Centris Wahana Taksi. Kemudian 99% saham PT Adhi Citra Sarana, 97,5% saham di PT Botabek Central Taksi, 90% Saham PT Varia Indoperkasa Pertama, dan 70% saham PT Bogor Adi Pradana. Tak ketinggalan 25 unit taksi di Semarang dan Yogyakarta. 

Penjualan usaha taksi ini untuk menunjang bisnis Centris di bidang penjualan batu bara sekaligus pengakutannnya lewat laut. "Setoran taksi semakin turun. Taksi makin tua, sehingga perawatannya kami mulai alihkan untuk mendukung penjualan batu bara," kata Donny Pranoto, Komisaris Utama PT Centris Multipersada Pratama, pada KONTAN.


Perusahaan melakukan pengambilalihan 65% dari saham-saham milik PT Rimau Shipping yang dilakukan PT Senamas Indo Mulia senilai Rp 13,08 miliar dan Ferry senilai Rp 415,38 juta. Sehingga, nilai total akuisisi mencapai Rp 13,5 miliar.

Sekadar informasi, Rimau Shipping merupakan perusahaan yang bergerak di angkutan hasil tambang dan memiliki armada sendiri. Nah, sebelumnya Centris telah memiliki perusahaan yang bermain di bidang penjualan batu bara yaitu PT Multi mekar Lestari.

Donny bilang, "Kami menggunakan dana hasil penjualan anak-anak perusahaan taksi dan ada beberapa dari hasil tagihan yang kami kejar dan sudah dibayar. Dana itu cukup untuk akuisisi."

Mulai tahun ini, Donny mengaku, perusahaannya tidak akan berbisnis taksi lagi. Pendapatan tahun ini hanya berasal dari batu bara PT Multi Mekar Sari dan jasa angkutan laut PT Rimau Shiping. 

Dengan proses akuisisi ini harapannya Centris bisa membukukan pertumbuhan pendaptan 30%. "Namun, itu target dengan catatan Shipping bisa diakuisisi pada Januari. Sayangnya proses akuisisi baru bisa Maret. Ya harapannya bisa mendekati target itu," ungkap Donny. 

Sebagai catatan, pada 2013 lalu, Centris bisa membukukan pendaptan Rp 106,29 miliar. Pendaptan Centris naik lebih dari 250% dibanding 2012 yang hanya Rp 30,03 miliar. Begitu pula laba perusahaan pada 2013 lalu naik lebih dari 750% menjadi Rp 542,40 juta.

"Kenaikan karena pada 2012 kami bermain di trading hanya 3 bulan, sedangkan di 2013 sudah mencapai 12 bulan," kata Donny.

Dari pendapatan tersebut, taksi hanya menyumbang 1,5% atau sekitar Rp 1,63 miliar. Taksi mengalami penurunan cukup tajam. Pada 2013 lalu pendapatan dari taksi hanya Rp 1,63 triliun padahal pada tahun 2012 bisa mencapai Rp 5,91 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dikky Setiawan