Bisnis batubara menggeliat, SMR Utama (SMRU) bidik pendapatan Rp 600 miliar tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT SMR Utama Tbk (SMRU) membidik pertumbuhan pendapatan di tahun ini. Manajemen manergetkan pendapatan sebesar Rp 600 miliar tahun ini atau meningkat 21% dibandingkan pendapatan di tahun 2020 senilai Rp 492,38 miliar. 

Mulai membaiknya industri batubara, menjadi katalis positif bagi SMR Utama dalam menjalankan bisnisnya tahun ini. Sehingga perseroan pun memanfaatkan kondisi tersebut untuk terus memperbaiki performa mereka. 

"Tidak terdapat agenda khusus yang dicanangkan di tahun 2021. SMRU dan entitas anak berupaya untuk memperbaiki kinerja di tahun 2021, mengingat kondisi industri batubara sedang bagus melalui realisasi capex," ujar Sekretaris Perusahaan SMR Utama Arief Novaldi kepada Kontan.co.id, Senin (30/8). 


SMRU belum merilis secara resmi laporan keuangan semester pertama 2021. Namun, Arief mengatakan, secara bottom line SMRU masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 12 miliar di semester I-2021. Jumlah itu menyusut signifikan 90,24% dari rugi bersih di periode yang sama tahun lalu mencapai Rp 123 miliar. 

Baca Juga: SMR Utama (SMRU) alokasikan capex Rp 200 miliar pada tahun ini

Sehingga dapat dikatakan bahwa kinerja SMRU di semester I-2021 mengalami perbaikan dibandingkan periode semester I-2020. 

"Perbaikan kinerja keuangan SMRU di tahun 2021 terutama disebabkan penggunaan tarif pekerjaan tertinggi  ada kontrak kerja dengan PT Berau Coal (sesuai kontrak) saat invoicing, sebagai dampak dari peningkatan harga batubara dan juga penerapan cost efficient yang diterapkan oleh perseroan,"jelas Arief. 

Meskipun secara kinerja berhasil mencatatkan perbaikan, produksi SMRU di periode enam bulan pertama tahun ini masih mengalami sedikit penurunan. Hal itu lantaran beberapa faktor operasional, seperti cuaca, turn over karyawan, dan juga keterbatasan alat berat. 

Berdasarkan data SMRU, produksi over burden (OB) hingga Juni 2021 tercatat sebanyak 9,1 juta bcm sedangkan batubara 596.000 ton. Keduanya menurun dibandingkan dengan Juni 2020 yang masing-masing mencapai 9,7 juta bcm dan 635.000 ton. 

Demi memuluskan target bisnisnya tahun ini, SMRU pun menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 210 miliar. Dana tersebut bersumber dar kas internal perusahaan dan lembaga keuangan. 

"Untuk periode enam bulan tahun 2021, realisasi capex baru tercapai 11%. Namun pada periode Juli-Agustus ini ada penambahan realisasi sebesar 15%, di mana sebagian besar adalah peremajaan alat berat. Kami sedang berupaya untuk terus dapat merealisasikan capex tahun 2021 ini," kata Arief. 

Hingga saat ini, SMRU belum merilis secara resmi kinerja keuangan semester I-2021. Namun pada kuartal I-2021, perusahaan ini berhasil mencatatkan peningkatan pendapatan sebesar 8,95%, dari semula Rp 113,03 miliar menjadi Rp 123,16 miliar. 

 
SMRU Chart by TradingView

Selanjutnya: Strategi SMR Utama (SMRU) untuk tingkatkan kinerja pada 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat