Strategi bisnis James Ratcliffe untuk kembali ke Inggris membuahkan hasil manis. Jika sebelumnya, perusahaan yang ia dirikan yakni Ineos Group dipindahkan ke luar Inggris, pada tahun 2015, pria yang kini berusia 65 tahun ini kembali membawa bisnisnya ke negara kelahirannya. Pilihan tersebut dinilai tepat. Bahkan sejak saat itu kinerja Ineos melesat. Laba kotor perusahaan ini naik 128% menjadi 577 juta dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 253 juta. Kesuksesan James Ratcliffe di bisnis teknik kimia saat ini tidak jauh dari strategi yang dilakukannya. Pria yang kini menjadi orang paling kaya di Inggris Raya ini memang kerap melakukan aksi korporasi. Tak heran jika aksinya tersebut membawa perusahaan miliknya, Ineos Group semakin menyala. Pada tahun 2015, pria yang akrab disapa JR ini memutuskan membuka kantor pusat bidang kimia dan energi di kawasan Knightsbridge, London, Inggris. Padahal sebelumnya, Ratcliffe hengkang dari Inggris dan memilih berbisnis di Swiss.
Bisnis bertambah besar sejak ditarik lagi ke tanah kelahiran (3)
Strategi bisnis James Ratcliffe untuk kembali ke Inggris membuahkan hasil manis. Jika sebelumnya, perusahaan yang ia dirikan yakni Ineos Group dipindahkan ke luar Inggris, pada tahun 2015, pria yang kini berusia 65 tahun ini kembali membawa bisnisnya ke negara kelahirannya. Pilihan tersebut dinilai tepat. Bahkan sejak saat itu kinerja Ineos melesat. Laba kotor perusahaan ini naik 128% menjadi 577 juta dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 253 juta. Kesuksesan James Ratcliffe di bisnis teknik kimia saat ini tidak jauh dari strategi yang dilakukannya. Pria yang kini menjadi orang paling kaya di Inggris Raya ini memang kerap melakukan aksi korporasi. Tak heran jika aksinya tersebut membawa perusahaan miliknya, Ineos Group semakin menyala. Pada tahun 2015, pria yang akrab disapa JR ini memutuskan membuka kantor pusat bidang kimia dan energi di kawasan Knightsbridge, London, Inggris. Padahal sebelumnya, Ratcliffe hengkang dari Inggris dan memilih berbisnis di Swiss.