JAKARTA. Paket kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) dengan menaikkan kadar biofuel alias biodiesel sebagai campuran solar berdampak positif bagi industri. Pasalnya, dengan penambahan kadar biodiesel dalam bahan bakar solar, maka penyerapan produksi biodiesel domestik bakal meningkat. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APBI) Paulus Tjakrawan bilang, kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kadar biodiesel dalam solar dari 7,5% menjadi 10% bakal menambah daya serap produksi biodiesel domestik. Tapi, "Peningkatan daya serap ini dilakukan secara bertahap, tergantung dukungan infrastruktur," jelasnya kepada KONTAN, Rabu (28/8). Paulus bilang, jika konsumsi solar di dalam negeri sekitar 33 juta kilo liter per tahun, berarti dibutuhkan biodiesel sebagai campuran sekitar 3,3 juta kilo liter per tahun. Kebutuhan biodiesel ini masih bisa dipenuhi dari industri biodiesel lokal yang kini mampu memasok 4,8 juta kilo liter biodiesel per tahun.
Bisnis Biodiesel Berpotensi Tumbuh
JAKARTA. Paket kebijakan pemerintah untuk mengurangi impor bahan bakar minyak (BBM) dengan menaikkan kadar biofuel alias biodiesel sebagai campuran solar berdampak positif bagi industri. Pasalnya, dengan penambahan kadar biodiesel dalam bahan bakar solar, maka penyerapan produksi biodiesel domestik bakal meningkat. Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APBI) Paulus Tjakrawan bilang, kebijakan pemerintah untuk meningkatkan kadar biodiesel dalam solar dari 7,5% menjadi 10% bakal menambah daya serap produksi biodiesel domestik. Tapi, "Peningkatan daya serap ini dilakukan secara bertahap, tergantung dukungan infrastruktur," jelasnya kepada KONTAN, Rabu (28/8). Paulus bilang, jika konsumsi solar di dalam negeri sekitar 33 juta kilo liter per tahun, berarti dibutuhkan biodiesel sebagai campuran sekitar 3,3 juta kilo liter per tahun. Kebutuhan biodiesel ini masih bisa dipenuhi dari industri biodiesel lokal yang kini mampu memasok 4,8 juta kilo liter biodiesel per tahun.