Bisnis bir Multi Bintang masih terasa segar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk berharap membukukan kenaikan kinerja dobel pada tahun ini. Produsen bir tersebut yakin, tren pertumbuhan industri pariwisata mampu memberikan sentimen positif.

Target Multi Bintang mengacu pada pencapaian tahun 2017. Tatkala industri consumer goods cenderung stagnan pada tahun lalu, penjualan minuman alkohol masih terasa segar. Melalui merek produk Bintang, Bintang Radler dan Heineken, penjualan bir tahun 2017 mendaki 5,9% year on year (yoy) menjadi Rp 3,05 triliun.

Sementara penjualan minuman non-alkohol justru menyusut 11,24% menjadi Rp 340,22 miliar. Padahal penjualan tahun 2016 tercatat Rp 383,32 miliar. Adapun merek minuman non alkohol Multi Bintang meliputi Bintang Zero 0.0%, Bintang Maxx 0.0% dan Green Sands.


Hingga tahun lalu, penjualan minuman alkohol juga masih mendominasi hingga 89,97% terhadap total penjualan Rp 3,39 triliun. Mayoritas penjualan minuman beralkohol Multi Bintang adalah merek Bintang.

Asal tahu segmen pasar Bintang dan Heineken berbeda. Multi Bintang memposisikan Heineken sebagai minuman bir premium.

Sadar bisnis Heineken belum optimal ketimbang Bintang, Multi Bintang kemudian menempuh strategi khusus. Misalnya, dalam dua tahun belakangan mereka meningkatkan distribusi hingga 10% untuk lingkup nasional. "Khususnya di kota kota terbesar, sebagai bagian dari strategi akan permintaan konsumen bir premium yang terus meningkat," terang Erik Pieter Mul, Direktur Keuangan PT Multi Bintang Indonesia Tbk, Selasa (17/4).

Pasar domestik

Kembali mengintip laporan keuangan 2017, penjualan Multi Bintang lebih banyak berkutat di dalam negeri. Penjualan dari pasar domestik tercatat Rp 3,35 triliun atau setara dengan 98,82% terhadap total penjualan.

Tahun lalu, Multi Bintang memiliki pelanggan utama dengan pembelian produk lebih dari 10% terhadap total penjualan. Pelanggan tersebut adalah PT Bintang Bali Indah dengan nilai belanja Rp 787,69 miliar. Kalau penyandang predikat pelanggan utama tahun 2016 adalah PT Gitaswara Indonesia dengan nilai belanja Rp 346,24 miliar.

Sepanjang tahun ini, target utama lokasi pemasaran Multi Bintang belum berubah. Perusahaan berkode saham MLBI di Bursa Efek Indonesia tersebut tetap berkonsentrasi di kawasan pariwisata. "Selain kami juga bidik segmen hotel, restoran dan tempat makan lainnya," ujar Michael Chin, Presiden Direktur PT Multi Bintang Tbk dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi