KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya mencatat pertumbuhan premi asuransi jiwa mengalami penurunan. Tercatat, per Maret 2020 premi asuransi jiwa minus 13,8%. Untuk diketahui, selain disebabkan oleh pandemi, penurunan tersebut juga disebabkan oleh anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun tekanan dari pasar modal. Melihat hal itu, Direktur Utama BNI Life Shadiq Akasya menyebutkan, kondisi tersebut membuat pihaknya menetapkan strategi agar bisnis dapat bertahan. Terlebih, sejak diberlakukannya Work From Home (WFH) juga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat bisnis perusahaan ikut tertekan. Baca Juga: Unitlink turun, perusahaan asuransi maksimalkan penjualan asuransi tradisional
Bisnis BNI Life penuh tekanan akibat pandemi virus corona (Covid-19)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebelumnya mencatat pertumbuhan premi asuransi jiwa mengalami penurunan. Tercatat, per Maret 2020 premi asuransi jiwa minus 13,8%. Untuk diketahui, selain disebabkan oleh pandemi, penurunan tersebut juga disebabkan oleh anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun tekanan dari pasar modal. Melihat hal itu, Direktur Utama BNI Life Shadiq Akasya menyebutkan, kondisi tersebut membuat pihaknya menetapkan strategi agar bisnis dapat bertahan. Terlebih, sejak diberlakukannya Work From Home (WFH) juga Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat bisnis perusahaan ikut tertekan. Baca Juga: Unitlink turun, perusahaan asuransi maksimalkan penjualan asuransi tradisional