Bisnis boleh lengang, tapi Garuda tetap untung



JAKARTA. Selama kuartal I tahun ini, PT Garuda Indonesia Tbk sukses meraup laba US$ 4,9 juta. Kinerja ini memperbaiki pamor kinerja kuartal I tahun 2011 lalu yang malah membukukan kerugian sebesar US$ 19,34 juta.

"Laba komprehensif periode berjalan didapat dari pendapatan US$ 717,45 juta atau naik 23 % dibanding tahun lalu yang sebesar US$ 583,30 juta," ujar Direktur Utama Garuda, Emirsyah Satar di Jakarta, Senin (30/04). Dari sisi operasional, Garuda mencatatkan tren positif. Jumlah penumpang yang diangkut mencapai 4,6 juta penumpang naik 25,33% dibanding tahun lalu yakni sebesar 3,7 juta penumpang.

Kapasitas produksi (available seat kilometer/ASK) naik 16,5% dari US$ 7,35 miliar menjadi US$ 8,57 miliar. Tingkat keterisian pesawat Garuda Indonesia juga naik menjadi 72,79% dari 71,69 % pada kuartal I tahun 2011 lalu.


Sementara jumlah frekuensi penerbangan juga naik dari 28.952 penerbangan menjadi 35.144 penerbangan.

Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, penerbangan selama kuartal biasanya menjadi bisnis yang berat berat bagi dunia penerbangan. Banyak penumpang penerbangan menahan diri untuk bepergian.

Namun begitu, Garuda Indonesia berhasil mencatat sukses pada kuartal pertama tahun ini. "Kami bikin travel fair dan program early bird tahun lalu. Dengan program ini, penumpang bisa mendapatkan harga murah untuk penerbangan kuartal pertama tahun ini, namun harus beli jauh-jauh hari," terang Emirsyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri