Bisnis bugar dari alat-alat kebugaran



Maraknya bisnis jasa perawatan dan kebugaran tubuh alias fitness membawa berkah bagi para penjual alat-alat fitness. Salah satu pedagang alat fitness ini adalah Aspen Rizal dengan brand Swalayan Fitnes di Bekasi, Jawa Barat.

Usaha ini sudah Aspen rintis sejak tahun 2010. Untuk mengembangkan usaha ini, ia resmi menawarkan kemitraan mulai tahun ini. Lantaran baru, ia masih belum memiliki mitra usaha. "Tapi, calon peminatnya banyak," katanya.

Menurutnya, pasar alat fitness sangat menjanjikan. Selain dibutuhkan di tempat-tempat kebugaran, alat fitness juga banyak dibutuhkan perorangan buat olah tubuh di rumah.


Pasar alat fitness ini, juga tersebar di kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan Bandung.  "Tapi paling banyak kami jual di Jabodetabek," ujarnya.

Selain membuka toko fisik di Bekasi, ia juga menawarkan produknya lewat internet. Agar pelanggan tidak takut ditipu, Rizal  menjanjikan langsung mengirimkan barang ke alamat konsumen.

Jika konsumen tertarik, dan sesuai dengan spesifikasi yang dipesan, maka konsumen langsung bayar di tempat. Tapi, jika tidak sesuai dengan permintaan konsumen, pembelian bisa dibatalkan. "Jadi pelanggan tidak perlu transfer uang dulu," ujarnya.

Swalayan Fitnes memasarkan alat-alat fitness, seperti treadmill, home gym, sepeda statis, dan sit-up. Ia membanderol produk-produk itu mulai Rp 1,5 juga hingga Rp 11 juta. Ia mengklaim, harga ini jauh lebih murah dibandingkan tempat lain yang bisa mencapai Rp 20 juta.

Semua alat fitness ini dipasok dari China dan akan diberikan garansi selama satu tahun pasca pembelian. Bila ada kerusakan selama pemakaian dalam satu tahun pertama, Jadi, Swalayah Fitnes akan datang memperbaiki.

Bagi yang tertarik menjadi mitra, Rizal menawarkan satu paket investasi senilai Rp 70 juta. Mitra akan mendapatkan pelatihan dan pasokan alat-alat fitness, termasuk sewa tempat ukuran 4 meter x 6 meter di salah satu mal selama satu bulan pertama. "Intinya mitra akan siap langsung membuka usaha ini," ujarnya.

Selain membuka toko di mal, ia juga menyarankan agar mitra tetap mempromosikan jualannya di internet juga. Ia juga akan merekomendasikan gerai milik mitra jika pelanggan dari kota yang sama dengan mitra.

Dengan demikian, pelanggan tidak harus membayar ongkos kirim yang mahal jika gerai penjualan alat fitness sudah ada di kota mereka.Rizal menjanjikan, estimasi omzet dalam sebulan sekitar Rp 40 juta, dengan laba bersih 40%.

Mitra dijanjikan balik modal dalam waktu empat bulan setelah beroperasi. Ia tidak memungut royalti fee dan franchise fee. Jadi kantor pusat hanya memasok alat-alat fitness sesuai dengan kebutuhan mitra.

Pengamat waralaba dari Sarosa Consulting, Pietra Sarosa menyarankan, calon mitra yang tertarik dengan usaha ini untuk melakukan survei pasar terlebih dahulu. "Indikasinya bisa dilihat dari seberapa banyak fitness center di kota itu dan pada kelas apa," tutur Pietra.  

Jika fitness center sudah cukup banyak, maka potensi pasar peralatan fitness sudah lumayan bagus. Tinggal melihat apakah kelasnya sesuai dengan barang yang ditawarkan Swalayan Fitness. Selain itu, mitra juga bisa membuka pasar baru dengan menyasar pembeli perorangan. "Pembeli perorangan ini masih banyak," ujar Pietra. Swalayan Fitnes                                                                                                                                                                                                             Pondok Ungu Permai                                                                                                                                                                                                   Sektor 5 Ruko A/17,                                                                                                                                                                                                      Bekasi Utara                                                                                                                                                                                                                   HP:  0812 812 600 70

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri