Bisnis Chip Perkasa, Laba Operasional Sony Group Naik 10% di Kuartal Ketiga



KONTAN.CO.ID - TOKYO. Sony mencatat kinerja yang mumpuni di kuartal ketiga tahun fiskal 2023-2024. Di mana, laba operasional Sony naik 10% di periode Oktober-Desember 2023, didukung oleh kekuatan bisnis keuangan, film, dan musik.

Dikenal sebagai penemu Walkman, Sony telah bertransformasi dari produsen elektronik menjadi raksasa hiburan dan teknologi yang mencakup film, musik, game, dan chip.

Laba operasional Sony selama bulan Oktober hingga Desember mencapai 463,3 miliar yen atau setara US$ 3,08 miliar, melampaui perkiraan rata-rata 428 miliar yen dari 11 analis yang disurvei oleh LSEG.


Sony bilang, telah menjual 8,2 juta unit PlayStation 5 pada kuartal ketiga, yang mencakup musim belanja utama akhir tahun. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan dengan 7,1 juta unit PlayStation 5 yang dijual pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Investor mengamati dengan cermat penjualan konsol untuk mencari tanda-tanda melemahnya momentum. Sony mengatakan, menargetkan penjualan PS5 sebesar 25 juta unit pada tahun finansial ini.

Asal tahu saja, penjualan PS5 secara kumulatif mencapai 16,4 juta pada periode Maret - Desember 2023.

Baca Juga: Sony Batalkan Rencana Merger Unit Bisnis di India dengan Zee Senilai US$ 10 Miliar

Walau cetak kenaikan laba operasional, namun bisnis game Sony melemah. Dengan laba operasional bisnis game turun sekitar seperempat, terdampak oleh kerugian perangkat keras yang lebih tinggi akibat promosi dan penurunan penjualan game pihak pertama.

Sony mengatakan telah menjual 10 juta kopi "Marvel's Spider-Man 2", yang diluncurkan pada 20 Oktober, dan perusahaan juga meluncurkan versi ramping konsol tersebut mulai November untuk meningkatkan penjualan.

Sony, yang juga pembuat sensor gambar terkemuka untuk ponsel pintar, mengatakan laba di divisi chip naik 18% karena penjualan yang lebih tinggi.

TSMC mengatakan di pekan lalu bahwa pihaknya akan membangun pabrik kedua di Jepang dalam kemitraan dengan perusahaan termasuk Sony dalam mosi percaya oleh pembuat chip kontrak terkemuka di negara tersebut.

Bulan lalu Sony membatalkan rencana merger bisnisnya di India senilai $10 miliar dengan Zee Entertainment yang akan menciptakan raksasa TV.

Di sisi lain, perusahaan Jepang tersebut, juga mempertimbangkan pemisahan sebagian dari bisnis keuangan dengan melakukan penawaran umum saham perdana alias IPO untuk Sony Financial pada Oktober 2025 mendatang.

Sony menambahkan, akan mempertahankan kepemilikan sedikit di bawah 20% dalam bisnis keuangan, dan tetap fokus pada perluasan hiburan dan sensor gambar.

Editor: Anna Suci Perwitasari