Bisnis di AS gagal, Sharp akan pangkas 6.000 staf



TOKYO. Bisnis Sharp Corp saat ini tengah mengalami hambatan. Seorang sumber ANN membisikkan, manajemen perusahaan berencana melakukan restrukturisasi dengan memangkas sekitar 6.000 karyawan atau lebih dari 10% dari total armada perusahaan.

Tujuannya tak lain untuk mengurangi beban gaji karyawan yang sejalan dengan penutupan sejumlah pabrik akibat bisnis yang mandek.

Sharp juga dikabarkan berencana melaporkan kebijakannya itu kepada dua bank kreditur mereka, yakni Mizuho Bank dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ dalam waktu dekat. Termasuk di dalamnya rencana restrukturisasi manajemen yang akan disusun pada Mei mendatang.


Salah satu faktor yang menggerus pendapatan Sharp adalah kegagalan dari bisnis TV mereka di Amerika Serikat. Itu sebabnya, Sharp memangkas hampir seluruh karyawan lokal di sana. Rencananya adalah menurunkan target penjualan dengan merumahkan lebih dari 2.000 staf di Amerika Utara dan menjual atau menutup pabrik, termasuk pabrik di Meksiko dengan jumlah staf di bawah 2.000 orang.

Tak hanya itu, Sharp juga mempertimbangkan untuk menurunkan gaji domestik. Pengurangan tersebut akan diimplementasikan melalui pengajuan pensiun dan mengurangi jumlah perekrutan pekerja.

Sharp memprediksi akan mengalami kerugian bersih senilai 30 miliar yen (US$ 249 juta) pada tahun fiskal 2014, yang akan berakhir pada bulan ini. Hal itu akan menjadi defisit yang dialami Sharp untuk kali pertama dalam dua tahun terakhir.

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie