KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (
KLBF) berencana memperkuat pengembangan bisnis digital. Keseriusan ini diwujudkan dengan mengambil alih saham PT Medika Komunika Teknologi alias KlikDokter beberapa waktu lalu. Asal tahu saja, KLBF mengambil alih seluruh saham KlikDokter dari PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (
EMTK). Sebelumnya, EMTK memiliki 23,81% saham KlikDokter. Sementara anak usaha KLBF, PT Karsa Lintas Buana, memiliki 76,9% saham KlikDokter. Dengan adanya pengambilalihan itu, kini KLBF mengempit 99,98% saham KlikDokter. Sementara 0,02% sisanya dipegang oleh PT Hexpharm Jaya Laboratories.
Baca Juga: Perkuat bisnis digital, Kalbe Farma (KLBF) optimistis raih pertumbuhan dobel digit Tidak hanya sampai di situ, CEO KlikDokter Hendra Heryanto Tjong mengungkapkan, salah satu unit digital bisnis KLBF yakni MOSHealth telah merger dengan KlikDokter pada Selasa (16/11). MOSHealth adalah anak usaha dari PT Enseval Putera Megatrading. Asal tahu saja, MOSHealth merupakan platform/aplikasi
business to consumer (B2C) order digital untuk memudahkan konsumen membeli obat, vitamin dan produk kesehatan lainnya di mitra apotek MOSHealth. Saat ini, unit bisnis digital KLBF lainnya PT Karya Hasta Dinamika atau KALCare juga dalam proses integrasi dengan KlikDokter. Adapun KALCare bergerak di usaha
e-commerce terkait dengan produk-produk kesehatan. "Jadi, KlikDokter akan menjadi super app digital healthcare Kalbe Farma," ungkap Heryanto dalam webinar
Peran Digitalisasi dalam Pengembagan Inovasi dan Bisnis di Industri Farmasi yang digelar secara virtual, Rabu (17/11). Dia pun menambahkan, KlikDokter bersama KLBF akan memberikan banyak terobosan baru di ranah digital selama 6-12 bulan ke depan.
Baca Juga: Digugat perusahaan asal Korea soal merek obat Fatigon, ini respons Kalbe Farma (KLBF) Bercermin dari kondisi saat ini, pandemi Covid-19 mendorong pengguna KlikDokter meningkat hingga 55% sejak tahun 2020. Sepengamatannya,
telemedicine lebih didominasi dari pemeriksaan kandungan dan anak. "Kontribusinya mayoritas di KlikDokter, lebih dari 50% telemedicie dari kandungan dan anak. Itu juga alasan HalloBumil lumayan berkembang," imbuh dia. HalloBumil merupakan aplikasi kehamilan dan
parenting interaktif di bawah KlikDokter. Menurut dia, saat ini lebih dari 1,5 juta pengguna HalloBumil dengan lebih dari 300.000 pengguna aktif tiap bulannya. Adapun pengguna terdaftar mencapai lebih dari 1 juta. Heryanto mencermati, kepedulian orang tua terhadap anak, khususnya balita, menjadi salah satu pendorong perkembangan HalloBumil. Apalagi, HalloBumil menjadi salah satu
leading parenting application di Indonesia.
Baca Juga: Wujudkan kemandirian bahan baku obat, Kalbe Farma (KLBF): Kolaborasi sangat penting Dia mengungkapkan, digitalisasi industri kesehatan memang punya peluang yang besar di tahun-tahun mendatang. Termasuk,
telemedicine yang dijalankan KlikDokter. Heryanto beranggapan, layanan
telemedicine akan bersifat melengkapi layanan konvensional bukan menggantikannya. Menurutnya,
telemedicine akan digunakan sebagai langkah awal pengguna mencari informasi dasar. Sementara pemeriksaan konvensional seperti ke klinik maupun ke rumah sakit akan tetap diperlukan untuk diagnosa lebih mendalam.
Sebelumnya, Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius mengungkapkan, bisnis digital kesehatan sangat menjanjikan dan akan bertambah besar ke depan. Ini tidak terlepas dari perubahan perilaku konsumen dan pasar yang kian dipengaruhi oleh teknologi internet, termasuk sektor kesehatan. Seperti diketahui, KLBF memang tengah fokus menggarap bisnis digitalnya. Untuk tahun ini saja, KLBF menyiapkan dana antara Rp 100-Rp 150 miliar untuk memperkuat lini bisnis kesehatan digital miliknya.
Baca Juga: Kinerja Kalbe Farma (KLBF) tidak bergantung pada kondisi pandemi Covid-19 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati