JAKARTA. PT XL Axiata tahun ini berharap pendapatan dari lini bisnis digital bakal menjadi penopang utama operator seluler ini. Salah satunya dari lini bisnis layanan digital musik dan video. Menurut Rafael Jeffry A Sani, Vice President Digital Services Business PT XL Axiata Tbk, pendapatan lini bisnis ini selama kuartal satu atau sampai akhir Maret 2016 sudah tembus Rp 123,95 miliar. "Kami telah mencapai target kontribusi 6% terhadap pendapatan total perusahaan di kuartal I-2016," kata Rafael, Rabu (6/4). Adapun proyeksi pendapatan total XL Axiata di akhir tahun ini bisa tumbuh 8%-9%. Artinya pendapatan di akhir 2016 mencapai Rp 24,79 triliun-Rp 25,02 triliun dari pendapatan tahun lalu yang tercatat Rp 22,96 triliun.
Supaya target tercapai, termasuk salah satunya di lini layanan digital, XL berencana mengeluarkan delapan produk digital. Tiga produk sudah beredar, yakni aplikasi machine to machine (M2M) Savvy, wifi Yubox, dan layanan video streaming Tribe. Produk lain yang segera meluncur adalah layanan musik streaming, satu produk entertainment, dan tiga produk solusi digital. Layanan musik streaming tersebut merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan luar negeri. XL akan meluncurkan produk tersebut Mei nanti. Berbeda dengan layanan musik streaming lain, layanan musik ini memiliki fitur upload musik. Rencana di kuartal kedua Lantas, di kuartal kedua, perusahaan ini akan meluncurkan produk Agnosthings untuk menyinergikan setiap produk digital. Khusus untuk Savvy, tahun ini XL akan fokus menyasar pasar hunian. Terakhir perusahaan ini telah bekerja sama dengan apartemen Bassura City. Sebelumnya, XL Axiata juga sudah menyasar pasar perkantoran. Adapun untuk wifi khusus hiburan, Yubox, saat ini sudah bekerja sama dengan Commuter Line dan GrabCar. Ke depan, XL juga akan mencari konsumen selain transportasi publik untuk Yubox. Misalnya rumah sakit, kafe, serta tempat-tempat lain yang banyak orang menunggu. Sejatinya, tarif Yubox bisa lebih murah ketimbang wifi pada umumnya. Namun, XL bisa mendapatkan tambahan pendapatan lewat pemasangan video iklan dengan target pasar khusus. Ia mencontohkan ada seorang dokter anak yang memasang Yubox. Biasanya banyak ibu-ibu yang menunggu di klinik anak dan mengakses Yubox. Nah, saat mengakses wifi tersebut, ada video iklan yang muncul. Ia berharap dengan langkah ini pihaknya bisa memperbesar pasar ritel. Sebelumnya pelanggan terbesar dari kalangan korporasi. Ia memastikan XL bakal lebih agresif menyasar pasar ritel pada kuartal III tahun ini. "Karena lebih mudah mengukur konsumen ritel daripada perusahaan. Dari segi matriks lebih mudah karena perorangan. Perusahaan lebih luas cakupannya," katanya.