Bisnis Emiten Sektor Kesehatan Diprediksi Tumbuh, Simak Saham Pilihan Analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor kesehatan masuk ke dalam lima sektor yang menjadi fokus Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, dengan total Rp 186,4 triliun. Dengan begitu, emiten di sektor kesehatan dinilai masih memiliki potensi pertumbuhan di tahun ini.

CEO Edvisor Profina Visindo, Praska Putrantyo mengatakan, emiten-emiten rumah sakit masih mampu mencetak kinerja positif atau membaik sepanjang 2023 lalu, lewat peningkatan pertumbuhan pendapatan dan laba.

"Untuk tahun ini, emiten-emiten di sektor jasa kesehatan tersebut diperkirakan masih mampu bertumbuh positif, namun tidak sebesar akselerasi tahun lalu," kata Praska kepada Kontan.co.id, Selasa (24/1).


Baca Juga: Sektor Kesehatan Diprediksi Bertumbuh, Intip Rekomendasi Sahamnya

Adapun sentimen yang diprediksi bisa mendorong kinerja emiten rumah sakit yakni adanya permintaan kebutuhan rawat inap beserta keperluan lainnya, seperti poliklinik, laboratorium, hingga pemeriksaan medis. "Di samping itu, kemampuan emiten menjaga margin juga dapat mendorong perbaikan laba," tuturnya.

Belum lama ini, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) telah mendirikan Jakarta Ear and Hearing Center pertama di Indonesia dan memberikan pelayanan one stop service. MIKA menawarkan skrining, pengobatan, operasi, hingga rehabilitasi dilakukan di satu tempat. 

Begitu juga dengan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang meningkatkan pelayanan mengenai deteksi dini kanker payudara.

 
SILO Chart by TradingView

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah menginvestasikan sekitar Rp 650 miliar untuk pengembangan rumah sakit Internasional di IKN dan direncanakan akan diluncurkan sebelum Hari Kemerdekaan Indonesia tahun ini.

Baca Juga: Mark Dynamics (MARK) Kejar Pertumbuhan Dobel Digit, Cermati Strateginya

Praska merekomendasikan buy on weakness dan untuk trading jangka pendek menengah pada beberapa saham emiten penyedia jasa kesehatan, saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) dengan target harga Rp 242 per saham, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) dengan target harga Rp 488 per saham dengan adanya waspada profit taking.

Lalu,  SILO dengan target harga Rp 2.360 per saham dan HEAL dengan target harga Rp 375 - Rp 410 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli