Bisnis Energi Hijau Nusantara Infrastructure (META) Alami Penurunan, Ini Penyebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mencatat penurunan kinerja pada sektor energi terbarukan hingga kuartal ketiga 2024. 

Menurut Direktur META, Ridwan Irawan, total penjualan listrik dari dua pembangkit yang dikelola perusahaan mencapai 137,8 juta kWh, turun 5% dibandingkan dengan 145 juta kWh pada periode yang sama tahun lalu. 

Penurunan ini juga berdampak pada pendapatan, dengan nilai penjualan listrik tercatat sebesar Rp156 miliar, lebih rendah dibandingkan Rp165 miliar pada periode yang sama di 2023.


Ridwan menjelaskan bahwa penurunan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kondisi cuaca yang ekstrem, gangguan jaringan transmisi, dan pelaksanaan pemeliharaan rutin yang lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya. 

Pembangkit biomassa di Pontianak, Kalimantan Barat, yang memiliki kapasitas 15 MW, menghadapi tantangan berupa curah hujan tinggi sepanjang tahun yang memengaruhi pasokan feedstock. 

Baca Juga: Laba Emiten Jalan Tol Tersendat Lonjakan Beban Operasional

"Selain itu, gangguan transmisi ke PLN serta pelaksanaan perawatan tahunan turut berdampak pada penurunan produksi," kata Ridwan dalam paparan publik, Kamis (21/11).

Sementara itu, pembangkit tenaga air di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, juga menghadapi kendala serupa. Dengan kapasitas 15 MW, pembangkit ini terpengaruh oleh hujan berlebihan yang menyebabkan banjir, sedimentasi, dan penumpukan lumpur. 

Untuk menjaga keamanan operasional, META harus mengurangi intensitas operasional saat terjadi banjir. Ridwan menambahkan bahwa perusahaan juga mempercepat jadwal pemeliharaan lima tahunan yang semestinya dilakukan pada 2025, sehingga produksi tahun ini sedikit lebih rendah.

Ridwan menekankan bahwa meskipun terdapat penurunan volume produksi dan pendapatan, penjualan listrik META masih berada di atas target kontrak dengan PLN. Perusahaan juga tetap berkomitmen terhadap pengembangan energi terbarukan meski menghadapi tantangan operasional.

Untuk meningkatkan efisiensi dan ketepatan pengelolaan pembangkit, META mengimplementasikan aplikasi digitalisasi bernama Promise. 

Aplikasi ini saat ini digunakan untuk pembangkit tenaga air di Sumatera Utara dan dirancang untuk mendukung pemeliharaan preventif serta korektif. 

META optimistis bahwa energi terbarukan tetap memiliki prospek cerah di masa depan. Meskipun tahun ini mengalami tantangan, perusahaan berkomitmen untuk terus berinovasi dalam mendukung transisi energi di Indonesia.

"Ke depan, META berencana mengembangkan aplikasi ini lebih lanjut dan menawarkan penggunaannya kepada pihak ketiga," pungkasnya.

Baca Juga: Kinerja Emiten Tower Masih Menjulang

Selanjutnya: IHSG Melemah ke 7.140 Hari Ini (21/11), Net Sell Asing Tembus Rp 1,13 Triliun

Menarik Dibaca: Waspada Bencana Jakarta dan Sekitarnya, Ini Peringatan Dini Cuaca Besok Hujan Deras

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati