Bisnis Erajaya tetap berdering



KONTAN.CO.ID - ​JAKARTA. Aksi penertiban nomor prabayar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) semula sempat memicu kekhawatiran pelaku pasar telekomunikasi. Namun sepertinya, kekhawatiran itu terbukti pada PT Erajaya Swasembada Tbk. Penjualan telepon seluler atawa ponsel masih menyokong kinerja kuartal I 2018.

Dari Januari-Maret 2018, penjualan ponsel bersama dengan tablet tercatat Rp 6,92 triliun. Nilai penjualan itu bertambah lebih dari Rp 2 triliun ketimbang periode yang sama tahun lalu. Penjualan ponsel dan tablet kuartal I 2017 mencapai Rp 4,07 triliun.

Tiga pemasok besar Erajaya adalah PT Samsung Electronics Indonesia dengan nilai pasokan Rp 2,37 triliun dan Zhuhai Xiaomi Communication Co. Ltd. dengan nilai Rp 1,62 triliun. Satu lagi adalah Apple South Asia Pte. Ltd., Singapore dengan nilai pasokan Rp 991,92 miliar.


Lonjakan penjualan ponsel dan tablet tadi, tak ayal melesatkan total penjualan bersih Erajaya. Sepanjang triwulam pertama, perusahaan yang tecatat dengan kode saham ERAA di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu membukukan pertumbuhan penjualan bersih 60,15% year on year (yoy) menjadi Rp 8,28 triliun.

Tak berhenti pada top line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih Erajaya naik hampir empat kali lipat menjadi Rp 205,36 miliar. "Pertumbuhan laba yang cukup bagus karena penjualan produk-produk baru," kata Amelia Allen, Sekretaris Perusahaan PT Erajaya Swasembada Tbk kepada KONTAN, Jumat (4/5).

Berkaca dari capaian tiga bulan pertama 2018, Erajaya yakin jika target kinerja sepanjang tahun ini semakin realistis. Perusahaan tersebut telah menetapkan target laba bersih Rp 380 miliar. Sementara target penjualan bersih mencapai Rp 28 triliun.

Editor: Yudho Winarto