Bisnis fintech syariah tumbuh, AFSI targetkan penyaluran pinjaman Rp 300 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis financial technology (Fintech) syariah semakin bertumbuh. Prospeknya yang cerah membuat pemain fintech syariah di Indonesia makin melirik bisnis tersebut.

Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya mengatakan, prospek bisnis fintech syariah yang pesat pertumbuhannya karena mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim, yang siap disasar sebagai nasabah pembiayaan syariah.

"Saya sangat optimistis, karena perkembangan bisnis fintech syariah ini luar biasa pesat pertumbuhannya, Indonesia memiliki fintech syariah terbanyak di dunia," ujar Ronald, kepada Kontan.co.id, Selasa (16/4).


Karenanya, ia yakin penyaluran pinjaman fintech syariah akan terus meningkat. "Pinjaman fintech syariah hingga akhir tahun idealnya minimal di angka Rp 300 miliar," katanya.

Ronald menjelaskan bedanya fintech syariah dengan konvensional yaitu tidak adanya bunga yang artinya sistem bagi hasil dan bagi risiko. Selain itu fintech syariah pembiayaannya lebih ke sektor riil dan akadnya harus jelas. 

Sehingga dampak sosial yang ditimbulkan dari pembiayaan tersebut bukan hanya sekadar mencari untung tetapi untuk membantu UMKM bisa naik kelas.

Kemunculan fintech bukan untuk bersaing dengan bank, tetapi sebagai pelengkap. AFSI saat ini sedang mempersiapkan beberapa model yang menunjukkan bahwa fintech dan perbankan dapat berkolaborasi. Namun, pihak AFSI belum mau publikasikan sekarang.

Dalam kondisi tersebut, fintech syariah datang memberikan alternatif pilihan akan bisnis syariah yang lebih modern dari sisi teknologi dan akses luas kepada pasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi