JAKARTA. Akhir-akhir ini, persaingan di bisnis game online semakin subur. PT IAHGames misalnya, akan meluncurkan permainan EA SPORTS FIFA Online 2 versi bahasa Indonesia. Managing Director PT IAHGames, Hassan Mossa, mengatakan mulai April nanti mereka akan secara resmi merilis versi Bahasa Indonesia. "Ketika pertama kali kami meluncurkan EA SPORTS FIFA Online 2 pada bulan Juni 2010, kami berjanji kepada para pemain game di Indonesia bahwa kami akan meluncurkan game versi bahasa Indonesia jika cukup banyak pemain game yang meminta," ujar General Manager Games Online, Jonathon SZE, menambahkan akhir pekan lalu.Hassan menimpali bahwa selama beberapa tahun terakhir, para pemain game di Asia tenggara telah mendapatkan kedudukan di laga e-sports internasional. Hassan memberikan contoh seperti di Singapura dan Malaysia yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga dalam dua edisi terakhir dari turnamen bergengsi Hundai Motor Cup EA SPORTS FIFA Online 2 di Busan, Korea.Meskipun demikian, Hassn enggan menyebut target pendapatan dan pertumbuhan bisnis mereka dibidang game online ini. PT IAHGames adalah anak perusahaan dari IAHGames yang didirikan tahun 2008. Perusahaan ini beroperasi di bidang game online seperti Dragonica dan EA SPORTS FIFA Online 2.Sementara itu, David Setiadabudi pemiliki Divinekinds mengatakan bisnis di bidang permainan online semakin subur, karena banyak orang sudah ketagihan bermain game online. Saat ini divinekids memberikan kesempatan kepada para konsumen mereka untuk mengunduh permainan ini secara gratis. Sebab menurutnya, semakin banyak yang mengunduh, maka semakin banyak juga orang yang tertarik memasang iklannya di situ. Sebab salah satu sumber utama penghasilan divinekids adalah iklan.David menjelaskan, saat ini, di divinekids mematok harga Rp 5 juta untuk setiap pemasangan iklan di permainan. Namun, kalau mereka membuat permainan maka, divinekids menghitung mulai dari Rp 15 - Rp 60 juta per iklan. Meskipun bisnis di bidang game online ini semakin menjanjikan, David enggan membeberkan berapa pendapatan yang mereka peroleh dari bisnis ini. "Saya tidak bisa berbicara soal pendapatan," imbuh David.Sebagai pembanding, sepanjang tahun 2010, pendapatan iklan perusahaan pembuat permainan tumbuh 40%. Penjualan game ke segmen perusahaan tumbuh 60% ketimbang tahun sebelumnya. Pendapatan tersebut diperoleh dari sekitar klien perusahaan. Beberapa klien yang menggunakan produk divinekids untuk media promosi antara lain PT Unilever Indonesia Tbk, PT Gramedia Asri Media, PT Fast Food Indonesia Tbk, dan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asing. Pada tahun 2010 lalu, divinekids telah memiliki 70 produk permainan, dan sebanyak 60% diantara nya permainan edukatif.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Bisnis game online makin menjamur di Indonesia
JAKARTA. Akhir-akhir ini, persaingan di bisnis game online semakin subur. PT IAHGames misalnya, akan meluncurkan permainan EA SPORTS FIFA Online 2 versi bahasa Indonesia. Managing Director PT IAHGames, Hassan Mossa, mengatakan mulai April nanti mereka akan secara resmi merilis versi Bahasa Indonesia. "Ketika pertama kali kami meluncurkan EA SPORTS FIFA Online 2 pada bulan Juni 2010, kami berjanji kepada para pemain game di Indonesia bahwa kami akan meluncurkan game versi bahasa Indonesia jika cukup banyak pemain game yang meminta," ujar General Manager Games Online, Jonathon SZE, menambahkan akhir pekan lalu.Hassan menimpali bahwa selama beberapa tahun terakhir, para pemain game di Asia tenggara telah mendapatkan kedudukan di laga e-sports internasional. Hassan memberikan contoh seperti di Singapura dan Malaysia yang masing-masing menempati posisi kedua dan ketiga dalam dua edisi terakhir dari turnamen bergengsi Hundai Motor Cup EA SPORTS FIFA Online 2 di Busan, Korea.Meskipun demikian, Hassn enggan menyebut target pendapatan dan pertumbuhan bisnis mereka dibidang game online ini. PT IAHGames adalah anak perusahaan dari IAHGames yang didirikan tahun 2008. Perusahaan ini beroperasi di bidang game online seperti Dragonica dan EA SPORTS FIFA Online 2.Sementara itu, David Setiadabudi pemiliki Divinekinds mengatakan bisnis di bidang permainan online semakin subur, karena banyak orang sudah ketagihan bermain game online. Saat ini divinekids memberikan kesempatan kepada para konsumen mereka untuk mengunduh permainan ini secara gratis. Sebab menurutnya, semakin banyak yang mengunduh, maka semakin banyak juga orang yang tertarik memasang iklannya di situ. Sebab salah satu sumber utama penghasilan divinekids adalah iklan.David menjelaskan, saat ini, di divinekids mematok harga Rp 5 juta untuk setiap pemasangan iklan di permainan. Namun, kalau mereka membuat permainan maka, divinekids menghitung mulai dari Rp 15 - Rp 60 juta per iklan. Meskipun bisnis di bidang game online ini semakin menjanjikan, David enggan membeberkan berapa pendapatan yang mereka peroleh dari bisnis ini. "Saya tidak bisa berbicara soal pendapatan," imbuh David.Sebagai pembanding, sepanjang tahun 2010, pendapatan iklan perusahaan pembuat permainan tumbuh 40%. Penjualan game ke segmen perusahaan tumbuh 60% ketimbang tahun sebelumnya. Pendapatan tersebut diperoleh dari sekitar klien perusahaan. Beberapa klien yang menggunakan produk divinekids untuk media promosi antara lain PT Unilever Indonesia Tbk, PT Gramedia Asri Media, PT Fast Food Indonesia Tbk, dan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asing. Pada tahun 2010 lalu, divinekids telah memiliki 70 produk permainan, dan sebanyak 60% diantara nya permainan edukatif.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News