Bisnis GMF Aeroasia (GMFI) Terdorong Reaktivasi Pesawat Garuda Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan bisnis PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menjadi berkah tersendiri bagi anak usaha yaitu PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI). Bisnis emiten bengkel pesawat itu terdorong pengerjaan reaktivasi pesawat.

Seperti diketahui, Garuda Indonesia baru saja menerima fasilitas pembiayaan dari PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) dengan nilai hingga Rp 725 miliar melalui skema bagi hasil yang akan berlangsung selama 5 tahun.

Dana itu digunakan GIAA untuk mengoperasikan kembali armada dalam kondisi siap beroperasi (serviceable). Dimana, Garuda Indonesia menargetkan pengoperasian pesawat bakal bertambah menjadi 120 pesawat di akhir tahun 2022.


VP Corporate Secretary & Legal Proses GMFI Rian Fajar Isnaeni mengatakan, reaktivasi Garuda Indonesia Group akan menjadi top prioritas proyek GMF untuk tahun ini. Selain sebagai bentuk dukungan GMF terhadap Garuda Indonesia, proyek ini juga akan menjadi salah satu sumber pendapatan yang diandalkan dalam langkah perbaikan kinerja berkelanjutan.

"Dukungan tersebut akan GMF berikan baik dengan menjadi revenue generator sebagai entitas anak maupun dengan menopang operasional Garuda Indonesia dengan memastikan proses reaktivasi pesawat Garuda Indonesia berjalan dengan lancar dan tepat waktu," ujar Rian kepada Kontan, Rabu (21/9).

Baca Juga: Begini Upaya GMF AeroAsia (GMFI) Capai Pemulihan Berkelanjutan

Hal ini pun menjadi sentimen positif bagi emiten bengkel pesawat ini. Reaktivasi pesawat Garuda Indonesia tersebut akan mengaktifkan kembali pesawat jenis Boeing 737, Airbus A320, Airbus A330, dan Boeing 777 untuk nantinya dapat dioperasikan seperti sebelum pandemi.

Rian menuturkan, pada tahap pertama akan difokuskan pada reaktivasi pesawat narrow body dan setelahnya dilanjutkan dengan reaktivasi pesawat wide body. Pekerjaan yang dilakukan GMFI meliputi C Check, periodic maintenance, landing gears overhaul, dan perawatan engine & APU.

Di sisi lain, GMF juga membuka diri terhadap peluang reaktivasi maskapai di luar Garuda Indonesia Group khususnya pada segmen perawatan Engine & APU, mengingat kapasitas untuk perawatan airframe masih difokuskan untuk menyelesaikan reaktivasi grup.

Hingga semester pertama 2022, ada beberapa pelanggan yang sudah berhasil GMF datangkan, diantaranya JetOne X dari Eropa, Vietravel dari Asia Tenggara, dan Griffon Aviation Services dari Timur Tengah.

 
GMFI Chart by TradingView

Ke depan, Rian bilang, GMF berkomitmen akan mendukung penuh Garuda Indonesia guna mewujudkan komitmen kepada para kreditur untuk menerapkan strategi bisnis yang dapat menopang perbaikan kinerja.

Proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) Garuda Indonesia juga memberikan beberapa dampak positif bagi GMFI yakni adanya kepastian pembayaran utang Garuda Indonesia dan hadirnya potensi tambahan pendapatan dari proyek reaktivasi Garuda Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari