KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Angin segar tengah bertiup ke arah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (
GOTO). Hal itu setelah Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menyuarakan larangan bagi TikTok agar tidak menjadikan platform media sosialnya sebagai tempat berjualan. Selain isu TikTok, beberapa katalis internal juga diyakini mampu mendorong prospek GOTO.
"Terutama dari keseimbangan antara pertumbuhan, monetisasi bisnis, dan upaya menuju profitabilitas," kata Deputy Head of Research Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy, pada Kamis (7/9).
Baca Juga: Rekomendasi Saham Emiten Migas Pilihan Analis Saat Harga Minyak Sentuh US$ 90 Namun strategi efisiensi GOTO mungkin berdampak pada penguasaan pasar. Ia mengamati bahwa kompetitor semakin gencar memberikan promo. Analis Panin Sekuritas, Rizal Rafly, memaparkan bahwa nilai transaksi bruto (GTV) GOTO mencapai Rp 143,7 triliun di kuartal II-2023. Nilai ini menurun 3,2% secara kuartalan dan menurun 5,4% secara tahunan.
Equity Analyst OCBC Sekuritas, Kevin Jonathan Panjaitan, mengatakan GOTO telah mempercepat sinergi ekosistem antara Gojek, Tokopedia, GoTo Logistics (GTL), GoTo Financial, dan Bank Jago. Selain itu, GOTO juga berfokus pada potensi bisnis dari basis pelanggan untuk meningkatkan segmen teknologi keuangan dan berupaya mengurangi biaya logistik.
Baca Juga: Target Profitabilitas GOTO Dihadang Persaingan Bisnis OCBC Sekuritas memproyeksikan pendapatan bersih GOTO mencapai Rp 15 triliun pada tahun 2023.
Kevin memberikan rekomendasi buy untuk saham GOTO dengan target harga Rp 110 per saham.
Paulus menyarankan hold dengan harga wajar Rp 92 per saham. Sementara itu, Rizal merekomendasikan buy untuk GOTO dengan target harga Rp 120 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli