Bisnis hotel di Palembang tumbuh subur



JAKARTA. Industri perhotelan di Palembang, Sumatera Selatan, tumbuh subur tahun ini. Ada empat hotel baru yang akan beroperasi November nanti.Empat hotel itu yakni Bukit Indah, Surya Express, Majestic dan Peninsula. Penambahan hotel baru ini memperbanyak kamar hotel sebesar 500 hingga 600 ruang. Dengan demikian, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menghitung ada 6.000 unit ruang di Palembang, Sumatera Selatan saat ini.PHRI menghitung nilai investasi pembangunan hotel-hotel baru itu mencapai Rp 1 triliun. Di antaranya Rp 50 miliar dari hotel bintang 2 Bukit Indah dan bintang 4, Aston senilai Rp 200 miliar.Bisnis hotel makin cerah menjelang penyelenggaraan SEA Games. Tingkat okupansinya mencapai 100%. Padahal biasanya, PHRI mencatat paling tinggi hanya sebesar 60%.Menurut Ketua PHRI Sumsel, Erlan Aspiudin, okupansi melonjak tajam karena terisi atlet dan pelatih negara peserta. Selain itu, tak sedikit keluarga atlet sengaja tinggal di Palembang untuk mendampingi mulai test event beberapa bulan lalu hingga ingin menonton langsung. Selama perhelatan 11-22 November lebih 2.000 atlet ditampung di Wisma Jakabaring. "Keluarga dan suporter tersebar di banyak hotel," kata Erlan kepada KONTAN, Minggu (30/10).Kamar masih kurangErlan bilang, pasokan hotel ini masih jauh dari kebutuhan. Banyak pelancong dan keluarga atlet nasional tidak mendapat hunian hotel. Makanya, dia bilang dua kapal PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) bakal disulap jadi hotel. Masing-masing kapal berkapasitas 200 orang. Menurut Erlan, pemerintah juga tengah mengupayakan tambahan kapal raksasa untuk menampung suporter. Bukan cuma itu, sejumlah perumahan jadi hotel dadakan.Memang ada 3-4 hotel yang pengembangannya terus berjalan. Tapi baru beroperasi tahun 2012. Misalnya Rio City, Swiss Bel, King, dan satu lagi milik pebisnis Helmy Yahya. "Kebutuhannya bisa 3-4 kali lipat dari kamar yang ada," terus Erlan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Edy Can