Bisnis hotel kecipratan berkah dari banyaknya pertemuan internasional di Jakarta



JAKARTA. Banyaknya perhelatan pertemuan antar negara berskala internasional yang diadakan di Indonesia ternyata mendongkrak bisnis perhotelan di Jakarta. Maklum, acara pertemuan pemimpin-pemimpin negara lebih banyak diadakan di Jakarta. Kepala Peneliti dan Pengembangan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Rio Kondo mengatakan, membanjirnya tamu-tamu kenegaraan ke Jakarta meningkatkan okupansi kamar hotel dalam enam bulan terakhir ini sebesar 5%-10%. Naiknya permintaan sewa kamar tak disia-siakan oleh para penyedia jasa perhotelan di Jakarta. Rio bilang, biaya sewa hotel berbintang tiga hingga lima di Jakarta rata-rata naik menjadi sebesar US$ 100 per malan dari harga sebelumnya US$ 70 per malam.Sebut saja acara bertaraf internasional yang baru-baru ini berlangsung di Jakarta seperti Asean World Trade Organitation (WTO) dan agenda World Economic Forum (WEF) on East Asia menjadi pemicu penyewaan kamar hotel berbintang di Jakarta merengguk untung.Viana Igah, Manager Marketing Communication Grand Hyatt Hotel bilang, dengan Indonesia menjadi tuan rumah berbagai acara itnernasional, hotelnya bisa mengalami kenaikan okupansi hotel sekitar 70%-80%. "Rata-rata semua kamar terisi penuh," ujar Viana.

Sekadar informasi, tahun lalu pendapatan di sektor bisnis perhotelan sebesar US$ 6 miliar. "Tahun ini diharapkan bisa mencapai US$ 7 miliar salah satunya dengan adanya acara berskala internasional yang banyak digelar di Jakarta," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini