Bisnis hotel kena dampak corona, Sentul City (BKSL) prediksi kinerja turun hingga 75%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mewabahnya Covid-19 turut membuat operasional PT Sentul City Tbk (BKSL) terganggu. Aktivitas penjualan properti dan operasional hotel menjadi terbatas.

Sekretaris Perusahaan Sentul City Kwee Liana Kumala menjelaskan bahwa operasional Hotel Neo+ dan taman budaya di bawah entitas anak PT Gununggeulis Elok Abadi telah dihentikan sekitar tiga bulan. Lini bisnis event organizer di bawah entitas anak PT Jaya Selaras Gemilang juga terhenti.  Kemudian, ada pembatasan Hotel Alana lokasi di Sentul City.

Pembatasan penjualan properti juga terjadi di Kota Ulung Selaras atau dikenal dengan nama Bukit Jonggol Asri, Gazelle Indonesia, Sentul PP Properti, dan Sentul City Properti. "Pembatasan penjualan properti di Natura City Development lokasi di Serpong," imbuh Liana dalam keterbukaan informasi, Selasa (26/5).


Baca Juga: Pengembang properti Sentul City lakukan PHK

Kondisi tersebut diprediksi bakal memengaruhi kinerja keuangan BKSL di kuartal I-2020. Pendapatan diprediksi bakal turun sekitar 51%-75%, sedangkan laba bersih bisa susut lebih dari 75%. Pemenuhan kewajiban pokok dan bunga utang sebesar Rp 1,01 triliun juga diprediksi terganggu.

Untuk menghadapi kondisi tersebut, Liana menjelaskan bahwa Sentul City merampingkan organisasi dan melakukan efisiensi di segala bidang. Dalam masa pandemi Covid-19, BKSL tercatat telah melakukan pemutusan hubungan kerja kepada 20 karyawan. Sementara itu, 89 lainnya mengalami pemotongan gaji dan dampak lainnya yang tidak diperinci.

Baca Juga: Situasi bisnis kurang bersahabat, Sentul City (BKSL) revisi target pertumbuhan

BKSL juga melakukan negosiasi dengan pihak kreditur untuk meminta keringanan baik dari segi besaran bunga, tata cara dan tenggang waktu pembayaran bunga dan pokok pinjaman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati