KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan rupiah dan persaingan yang ketat di industri konsumer menjadi tantangan tersendiri bagi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Kendati begitu, emiten tersebut diyakini masih memiliki prospek bisnis yang cerah mengingat adanya sejumlah katalis positif. Analis MNC Sekuritas, Victoria Venny menyampaikan, posisi nilai tukar rupiah yang kian mendekati level Rp 15.000 per dollar AS dianggap sudah tidak wajar, sehingga dapat memperbesar risiko bisnis bagi ICBP. Terlebih lagi, anak usaha PT Indofoof Sukses Makmur Tbk (INDF) memiliki kebutuhan impor yang tinggi untuk bahan baku produk-produknya, seperti tepung terigu, susu, hingga minyak goreng. “Lebih dari 70% komposisi bahan baku produk ICBP diimpor dari luar negeri, sehingga beban pokok penjualan perusahaan bisa meningkat” katanya, Rabu (19/9).
Bisnis ICBP dibayangi pelemahan rupiah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pelemahan rupiah dan persaingan yang ketat di industri konsumer menjadi tantangan tersendiri bagi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP). Kendati begitu, emiten tersebut diyakini masih memiliki prospek bisnis yang cerah mengingat adanya sejumlah katalis positif. Analis MNC Sekuritas, Victoria Venny menyampaikan, posisi nilai tukar rupiah yang kian mendekati level Rp 15.000 per dollar AS dianggap sudah tidak wajar, sehingga dapat memperbesar risiko bisnis bagi ICBP. Terlebih lagi, anak usaha PT Indofoof Sukses Makmur Tbk (INDF) memiliki kebutuhan impor yang tinggi untuk bahan baku produk-produknya, seperti tepung terigu, susu, hingga minyak goreng. “Lebih dari 70% komposisi bahan baku produk ICBP diimpor dari luar negeri, sehingga beban pokok penjualan perusahaan bisa meningkat” katanya, Rabu (19/9).