Bisnis kargo Citilinik Indonesia meningkat 45% di tengah pandemi



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Maskapai penerbangan Citilink Indonesia kini mengandalkan bisnisnya layanan kargo atau pengangkutan barang di tengah kebijakan pembatasan mobilisasi masyarakat.

Resty Kusandarina, VP Corporate Secretary & CSR PT Citilink Indonesia menjelaskan, perkembangan bisnis kargo menunjukkan kinerja yang cukup baik dan stabil, terutama dengan adanya inovasi baru layanan penerbangan charter kargo Citilink dan pengoperasian pesawat khusus kargo (freighter).

Menurutnya, dengan meningkatnya geliat industri e-commerce serta kebutuhan akan distribusi logistik di berbagai daerah di Indonesia membuat bisnis kargo menjadi lini bisnis pendukung utama di luar core business Citilink yaitu penerbangan penumpang.


Pengembangan bisnis kargo dilakukan, antara lain dengan mengonversi pesawat penumpang berjenis B737-500 menjadi Freighter, membuka layanan charter kargo ke berbagai destinasi, dan menambah kapasitas bisnis kargo dengan mendayagunakan pesawat-pesawat reguler penumpang untuk mengangkut kargo.

Baca Juga: Citilink kembali operasikan rute Banyuwangi-Denpasar

Ia menyebutkan pengembangan lini bisnis kargo tersebut telah menjadi sumber pendapatan utama Citilink di awal masa pandemi dengan kontribusi bisnis cargo yang meningkat dari 9% menjadi 45%. Sementara kontribusi pendapatan bisnis kargo terhadap maskapai sejak awal tahun yaitu pada periode Januari hingga Agustus tercatat sekitar 16%.

"Selama masa pembatasan penerbangan, perusahaan memaksimalkan utilisasi pesawat dengan mengoperasikan 20% armada kita sebagai angkutan kargo," ujar Resty kepada kontan.co.id, Minggu (20/9).

Hingga Agustus 2020, Citilink telah mengangkut kargo ke berbagai destinasi seperti Makassar, Medan, Balikpapan, Kendari serta beberapa rute internasional Singapura, CHina, dan berbagai rute lainnya dengan total muatan kargo yang diangkut sekitar 18.000 ton.

Sementara Jumlah rata-rata kargo yang diangkut per harinya sekitar 200 ton hingga 300 ton."Ke depannya, kami akan melakukan ekspansi bisnis kargo ke Kawasan Timur Indonesia," katanya.

Baca Juga: PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) Membutuhkan Pembiayaan Rp 9,5 triliun

Untuk menggenjot bisnis kargo, Citilink juga mengembangkan layanan "Travelogistic". Upaya yang dilakukan diantaranya adalah mengkonversi pesawat penumpang berjenis B737-500 menjadi Freighter, charter kargo ke berbagai destinasi baik domestik maupun internasional, serta menambah kapasitas bisnis kargo dengan mendayagunakan pesawat-pesawat reguler penumpang untuk mengangkut kargo.

Resty mengungkapkan, mulai bulan September ini juga, Citilink akan menambahkan pesawat ATR 72-600 yang digunakan khusus sebagai pesawat angkutan kargo dan diposisikan di base Makassar untuk mendukung freighter B737-500 yang telah beroperasi sebagai upaya mendukung ekspansi bisnis kargo di Kawasan Timur Indonesia.

Selanjutnya: Citilink angkut 18 ribu ton kargo ke berbagai destinasi hingga Agustus 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli