Bisnis kargo lesu, perusahaan kargo Jepang merger



TOKYO. Tiga perusahaan kargo besar asal Jepang akan merger untuk menyelamatkan bisnis di tengah sektor industri kargo yang lesu. Peleburan tiga perusahaan kargo tersebut akan menciptakan perusahaan kargo raksasa di dunia. Nilai aset ketiga perusahaan diperkirakan mencapai US$ 19 miliar.

Sejak krisis keuangan tahun 2008, industri kontainer global belum menunjukkan perbaikan kinerja. Kondisi inilah yang kemudian mendorong peleburan tiga perusahaan kargo yakni: Nippon Yusen KK, Mitsui O.S.K. Lines Ltd dan Kawasaki Kisen Kaisha Ltd.

Lewat merger, ketiga perusahaan kargo tersebut yakin dapat memperbaiki kinerja setelah tahun ini mencatat kerugian. Manajemen Nippon Yusen memprediksi kerugian operasional di tahun ini mencapai ¥ 25,5 miliar. Lalu, Kawasaki Kisen rugi ¥ 44 miliar dan OSK rugi ¥ 15 miliar.


Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin (31/10), merger akan menciptakan sebuah perusahaan besar yang akan menguasai 7% dari pasar perdagangan kontainer pengiriman dunia. Hanya saja, merger membutuhkan persetujuan dari regulator di Uni Eropa, Amerika Serikat, China dan Jepang.

Dikutip dari Bloomberg, nilai entitas gabungan perusahaan diperkirakan mencapai ¥ 2 triliun  atau setara dengan US$ 19 miliar. Dari total aset perusahaan, Nippon Yusen akan memiliki 38% saham gabungan. Sementara Kawasaki Kisen dan Mitsui OSK masing-masing memiliki porsi saham 31%.

Perusahaan kargo asal Jepang tersebut akan menjadi salah satu perusahaan kargo terbesar di Asia setelah China Cosco Shipping Corp.  Rencananya perusahaan akan memulai operasi pada bulan April 2018. Merger akan membuat perusahaan anyar ini memiliki 256 kapal.

"Tidak akan ada perubahan untuk sebagian kargo bergerak bisnis dari tiga perusahaan pelayaran," ujar Eizo Murakami, Presiden Kawasaki Kisen.  

Pasca merger, ketiga perusahaan kargo Jepang akan menginvestasikan dana sebesar  ¥ 300 miliar dalam perusahaan bersama yang akan didirikan. Sinergi tersebut diharapkan dapat menghasilkan ¥ 110 miliar per tahun. 

Mikey Hsia, trader dari Sunrise Broker LLP Hongkong menilai, rencana merger tersebut sebagai awal yang positif untuk bertahan di bisnis kargo. Merger yang dilakukan tiga perusahaan asal Jepang tersebut sebagai reaksi terhadap Hanjin Shipping yang menyatakan bangkrut beberapa bulan lalu.

Penggabungan perusahaan kargo harus dilakukan perusahaan untuk bertahan hidup dalam bisnis kargo. Investor merespons positif rencana merger perusahaan kargo tersebut hal ini tecermin dari kenaikan harga saham ketiga perusahaan pada perdagangan saham hari ini (31/10).

Editor: Rizki Caturini