Bisnis karoseri masih berpeluang tumbuh



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri karoseri terus bergeliat. Seiring proyek infrastruktur yang merata di daerah turut mendorong permintaan akan kendaraan komersial, seperti bus.

Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo) menilai kebutuhan bus ini berpotensi naik tiap tahunnya. Selain itu, Indonesia diketahui menggenggam 40% populasi bus di regional Asean.

Hal ini, kata Ketua Umum Askarindo Sommy Lumadjeng menjadi peluang yang positif bagi industri lokal. "Selain lokal, dengan 500 member Askarindo kami juga mendorong agar karoseri ini kedepannya dapat pula mengekspor," ujarnya saat pembukaan pameran Busworld, Rabu (20/3).


Sayangnya detil mengenai keinginan ekspor tersebut belum dapat dijabarkan Sommy. Yang terang demi menyambut antusias pembangunan dan proyek transportasi umum, industri lokal karoseri harus bersiap-siap menerima demand yang ada.

Namun demikian, ada beberapa aspek yang harus tetap diperhatikan di bisnis ini. Sekretaris Jenderal (Sekjend) Askarindo T.Y. Subagyo tak mengelak kalau industri ini terus mencetak peningkatan pemesanan yang positif tiap tahunnya.

"Hanya saja situasi itu akan terlihat nilai positifnya setelah bulan April," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/3). Tampaknya persoalan pemilihan umum (pemilu) cukup menjadi concern pelaku usaha ini.

Hal yang sama diutarakan pula oleh Jimmy, Marketing PT Adiputro Wirasejati yang mengutarakan setelah lebaran perusahaan masih wait and see atas apa yang bakal terjadi pada pasar karoseri.

Disadari atau tidak, pembeli karoseri bus biasanya menunggu kebijakan yang dihasilkan pemimpin baru jika akan menambah lagi armadanya.

Namun untuk prospek dari awal tahun hingga lebaran ini, Jimmy mengaku Adiputro sudah full booked. "Produksi kami untuk jatah Januari sampai lebaran sudah sampai 520 unit," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/3).

Berkaca pada tahun lalu, kapasitas Adiputro mencapai kisaran 1.400 per tahun. Jimmy mengaku tiap tahun bakal ada kenaikan, hanya saja detailnya belum dapat diinformasikan saat ini.

Sementara itu bagi pelaku karoseri seperti Laksana Bus juga merasakan permintaan perseroan meningkat seiring dengan pertumbuhan infrastruktur dalam negeri. Untuk mengantisipasi kenaikan, jauh-jauh hari perusahaan telah mengembangkan divisi sasis di pabrik.

Divisi ini yang nantinya memproduksi fasilitas penyambungan sasis. Sebab selama ini sasis yang dipasok ukuran pendek, sehingga perlu ekstensi.

Adapun pabrikan Laksana diketahui mampu memproduksi kisaran 1.100 sampai 1.200 unit pertahunnya. Sebagai informasi, Laksana mengoperasikan pabrik di Ungaran dengan dua line produksi untuk keperluan swasta dan proyek pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto