JAKARTA. Efek penundaan rencana transparansi data kartu kredit untuk perpajakan masih meresahkan para pemegang kartu kredit. Akibatnya, para pengguna kartu kredit menghindari transaksi pembayaran menggunakan kartu kredit dengan beralih bertransaksi menggunakan kartu debit. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, volume kartu kredit turun 7,69% menjadi 24,44 juta kartu per Juli 2016 dibandingkan posisi 26,80 juta per Juli 2015. Sedangkan nilai transaksi di kartu kredit turun hingga 19,23% menjadi Rp 21,56 triliun per Juli 2016 dibandingkan posisi Rp 26,57 triliun per Juli 2015. Santoso Liem, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan, perlambatan bisnis kartu kredit karena pelemahan pertumbuhan ekonomi. Juga, ditambah dengan rencana pemerintah melakukan transparansi data kartu kredit untuk menarik pajak. "Pemegang kartu kredit kelas menengah cenderung menghindari transaksi, sedangkan kelas menengah atas tak terpengaruh," katanya, Senin (19/9).
Bisnis kartu kredit akan flat tahun ini
JAKARTA. Efek penundaan rencana transparansi data kartu kredit untuk perpajakan masih meresahkan para pemegang kartu kredit. Akibatnya, para pengguna kartu kredit menghindari transaksi pembayaran menggunakan kartu kredit dengan beralih bertransaksi menggunakan kartu debit. Data Bank Indonesia (BI) mencatat, volume kartu kredit turun 7,69% menjadi 24,44 juta kartu per Juli 2016 dibandingkan posisi 26,80 juta per Juli 2015. Sedangkan nilai transaksi di kartu kredit turun hingga 19,23% menjadi Rp 21,56 triliun per Juli 2016 dibandingkan posisi Rp 26,57 triliun per Juli 2015. Santoso Liem, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengatakan, perlambatan bisnis kartu kredit karena pelemahan pertumbuhan ekonomi. Juga, ditambah dengan rencana pemerintah melakukan transparansi data kartu kredit untuk menarik pajak. "Pemegang kartu kredit kelas menengah cenderung menghindari transaksi, sedangkan kelas menengah atas tak terpengaruh," katanya, Senin (19/9).