Bisnis kartu kredit masih memikat



JAKARTA. Meski tahun lalu Bank Indonesia (BI)  membatasi industri kartu kredit,  pertumbuhan bisnis kartu utang tersebut masih cukup baik. Sejumlah pemain kartu kredit mengaku mencapai target bisnis pada tahun 2013.

Salah satunya adalah Bank BNI. "Target tahun lalu tercapai," kata Dodit W Probojakti, GM Product Management Division, Consumer and Retail Banking BNI. Bank pelat merah ini mencetak pertumbuhan pendapatan berbasis biaya alias fee based income dari bisnis kartu kredit sebesar 20% sepanjang 2013. "Saya tidak bisa share nilainya, tapi secara year on year tumbuh 20%," ujar dia.

Dodit bilang, pertumbuhan itu mencerminkan pencapaian dari target bisnis kartu kredit. Sepanjang 2013, nilai outstanding kartu kredit BNI mencapai Rp 5,5 triliun.


Per September 2013, BNI masuk dalam tiga besar market share dari 23 bank pemain kartu kredit. Pada periode tersebut, pangsa pasar kartu kredit BNI sebesar 8,9% dengan rata-rata transaksi Rp 1,7 triliun hingga Rp 1,8 triliun per bulan. Tahun ini, BNI menargetkan nilai dan jumlah transaksi kartu kredit masing-masing tumbuh di kisaran 10%-15%.

Bank OCBC NISP juga mencicipi pertumbuhan bisnis kartu kredit. Meski belum merilis angka resmi, kinerja kartu kredit, Irwan Sutjipto Tinsabudi, Division Head Unsecured Loan OCBC ISP, menggambarkan bisnis kartu kredit tahun lalu cukup baik. "Aset tumbuh 35%, jumlah kartu meningkat 50% dan volume transaksi naik 35%," kata Irwan.

Menurut dia, pertumbuhan pendapatan berbasis komisi dari bisnis kartu kredit tumbuh antara 30%-40% setiap tahun. Namun kontribusi fee based kartu kredit terhadap pendapatan OCBC NISP masih minim. Di OCBC NISP, rata-rata transaksi kartu kredit mencapai Rp 130 miliar hingga Rp 140 miliar per bulan. Akhir 2013, OCBC NISP menargetkan nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp 1,6 triliun.

Kinerja bisnis kartu kredit Bank Mandiri juga meningkat di sepanjang tahun lalu. "Sesuai prognosa. Bahkan, bisa dibilang melebihi target sedikit," kata Boyke Yurista, SVP Consumer Cards Group Bank Mandiri.

Ia merinci, kartu kredit menyumbang pendapatan berbasis biaya senilai Rp 1 triliun, dengan volume penjualan Rp 20 triliun dan nilai outstanding Rp 5,6 triliun.

Steve Martha, General Manager Asosiasi Kartu Kredit Indonesia, memprediksi rata-rata transaksi kartu kredit mencapai Rp 19 triliun hingga Rp 20 triliun di tahun lalu. Di tahun ini akan sedikit meningkat menjadi Rp 23 triliun hingga Rp 25 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro