Bisnis kawasan industri Surya Semesta merosot



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permintaan kawasan industri pada tahun ini cenderung melambat. Sejumlah pengembang kawasan industri merasakan pelambatan tersebut. Pemicunya antara lain situasi perekonomian global yang fluktuatif. Investor juga masih wait and see terkait perkembangan politik di Tanah Air.

Misalnya, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), mencatatkan penjualan tanah kawasan industri sebesar Rp 4,7 miliar pada semester I-2018. Jumlah itu merosot 94,79% dibandingkan semester I-2017 yang sebesar Rp 90,2 miliar.

Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk, Johannes Suriadjaja, mengatakan tren penuruan penjualan lahan industri terjadi selama empat tahun terakhir. Pasar untuk kawasan industri di Indonesia memang terbilang melambat.


"Bisnis lahan industri setiap tahun menurun. Namun penurunan pada tahun ini cukup signifikan. Kami berharap bisa lebih baik pada semester kedua," ujar dia kepada Kontan.co.id, Selasa (14/8).

Peluang ekspansi

Sejauh ini Surya Semesta masih berminat untuk ekspansi di sektor kawasan industri. Namun rencana tersebut belum dapat terealisasi karena masih wait and see terhadap situasi ekonomi global dan kondisi politik di Indonesia. Hal tersebut dikhawatirkan berdampak pada keputusan yang diambil calon investor yang membidik lahan industri milik Surya Semesta.

"Sebenarnya sudah ada beberapa mitra yang mengajukan pernyataan berminat (inquiry)," kata Johannes.

Namun bukan berarti pada tahun ini Surya Semesta tidak melakukan apa-apa di bisnis kawasan industri. Hal ini mengingat sudah ada beberapa mitra yang menyatakan minat untuk ekspansi. "Kami mengharapkan di semester kedua tahun ini lebih baik atau setidaknya pada semester I-2019 kami bisa melakukan berbagai ekspansi untuk kawasan industri," tutur dia.

Secara umum, manajemen Surya Semesta menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini sebesar 10%. Kontribusi paling besar diproyeksikan berasal dari lini jasa kontruksi dan hospitality. "Tahun ini kami masih mengandalkan konstruksi karena permintaannya cukup baik. Bisnis hotel pun terus mengalami pertumbuhan," kata Johannes.

Hal itu dilihat dari kinerja Surya Semesta pada semester I-2018, dimana pendapatan sektor perhotelan menyumbang pertumbuhan 11,24% dari Rp 122,1 miliar menjadi Rp 135,9 miliar. Hal ini disusul sektor konstruksi yang naik tipis 1,43% dari Rp 1,01 triliun menjadi Rp 1,03 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi