JAKARTA. Kinerja perusahaan agribisnis Grup Salim di semester pertama 2013 terpuruk. Laba bersih PT Salim Ivomas Pratama Tbk anjlok hingga 84,28% menjadi hanya Rp 107,83 miliar. Pemicunya, harga komoditas, terutama kelapa sawit, merosot sejak awal tahun. Mark Wakeford, Presiden Direktur Salim Ivomas Pratama menjelaskan, harga jual rata-rata untuk produk minyak sawit mentah (CPO), inti sawit (palm kernel), dan karet masing-masing turun sebesar 17%, 29%, dan 20% year-on-year (yoy). "Kami mengantisipasi harga komoditas relatif rendah untuk sisa tahun 2013 yang akan mempengaruhi kinerja keuangan kami," ujarnya dalam pernyataan resmi yang dirilis kemarin. Harga jual komoditas perkebunan yang merosot ini otomatis membuat pundi-pundi SIMP mengempis. Lihat saja, pendapatan SIMP di akhir Juni 2013 turun dari Rp 6,97 triliun menjadi Rp 6,45 triliun. Kondisi ini masih ditambah dengan tingginya beban pokok penjualan yang mencapai Rp 5,42 triliun. Padahal, di akhir Juni tahun lalu, beban pokok penjualan perusahaan hanya sebesar Rp 4,92 triliun.
Bisnis Kebun Grup Salim Merosot Drastis
JAKARTA. Kinerja perusahaan agribisnis Grup Salim di semester pertama 2013 terpuruk. Laba bersih PT Salim Ivomas Pratama Tbk anjlok hingga 84,28% menjadi hanya Rp 107,83 miliar. Pemicunya, harga komoditas, terutama kelapa sawit, merosot sejak awal tahun. Mark Wakeford, Presiden Direktur Salim Ivomas Pratama menjelaskan, harga jual rata-rata untuk produk minyak sawit mentah (CPO), inti sawit (palm kernel), dan karet masing-masing turun sebesar 17%, 29%, dan 20% year-on-year (yoy). "Kami mengantisipasi harga komoditas relatif rendah untuk sisa tahun 2013 yang akan mempengaruhi kinerja keuangan kami," ujarnya dalam pernyataan resmi yang dirilis kemarin. Harga jual komoditas perkebunan yang merosot ini otomatis membuat pundi-pundi SIMP mengempis. Lihat saja, pendapatan SIMP di akhir Juni 2013 turun dari Rp 6,97 triliun menjadi Rp 6,45 triliun. Kondisi ini masih ditambah dengan tingginya beban pokok penjualan yang mencapai Rp 5,42 triliun. Padahal, di akhir Juni tahun lalu, beban pokok penjualan perusahaan hanya sebesar Rp 4,92 triliun.