KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kendaraan niaga terus menunjukkan peningkatan di tahun 2022 sejalan dengan tren kenaikan harga komoditas dan perbaikan ekonomi nasional. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan
wholesales (pabrik ke dealer) kendaraan niaga untuk model truk di periode Januari-April 2022 tercatat sebanyak 26.958 unit. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan realisasi penjualan
wholesales truk di periode yang sama tahun lalu sebanyak 21.394 unit. Sementara itu, penjualan
wholesales kendaraan niaga model pick up di periode Januari-April 2022 mencapai 52.995 unit, lebih tinggi dibandingkan penjualan
wholesales pick up pada Januari-April 2021 sebanyak 45.752 unit.
Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menilai, prospek kendaraan niaga diperkirakan akan tetap positif selama harga komoditas terus menanjak dan permintaan terhadap produk tersebut stabil. Sayangnya, ia tidak membeberkan target penjualan kendaraan niaga secara nasional pada tahun ini.
Baca Juga: Perusahaan Tambang Batubara Ramai-ramai Jajaki Bisnis Energi Hijau Sebagaimana mobil pada umumnya, kendaraan niaga pun tak luput dari imbas masalah kelangkaan pasokan semikonduktor. “Kelangkaan semikonduktor juga berpengaruh terhadap produksi kendaraan niaga, tapi tidak terlalu besar,” ujar dia, Senin (13/6). Sementara itu, Santiko Wardoyo,
Chief Operating Officer PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) sepakat bahwa pasar kendaraan niaga terus tumbuh. Begitu pula dengan tren penjualan kendaraan niaga Hino yang disebut Santiko telah naik 43,8% selama tahun 2022 berjalan. Hampir seluruh model kendaraan niaga Hino mengalami kenaikan penjualan di tahun ini. Perbaikan ekonomi nasional di tengah meredanya pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor yang mengangkat kinerja penjualan Hino. Ditambah lagi, harga komoditas baik pertambangan batubara dan nikel, hingga perkebunan seperti minyak kelapa sawit dan turunannya juga masih terus menunjukkan tren kenaikan di tahun ini. Sektor-sektor tersebut cukup mendominasi penjualan Hino sejauh ini. “Kami juga mendapati peningkatan permintaan kendaraan niaga untuk kebutuhan logistik di sektor FMCG (
Fast Moving Consumer Good),” ungkap Santiko, Senin (13/6).
Baca Juga: Hingga Mei 2022, Daihatsu Raih Penjualan Mobil Lebih dari 73.000 Unit Menurutnya, tren positif penjualan kendaraan niaga Hino masih akan berlanjut asalkan kondisi ekonomi Indonesia tetap stabil dan tidak ada lagi kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan pengetatan mobilitas. Adanya kewajiban implementasi Euro 4 dipandang tidak berdampak signifikan terhadap penjualan kendaraan niaga maupun persaingan di industri tersebut. “Kami rasa Euro 4 tidak berefek besar karena semua APM (Agen Pemegang Merek) menerapkannya. Faktor utama tetap pada kondisi ekonomi,” terang dia. Sebagai informasi, Hino Motors Sales Indonesia menyediakan tiga tipe kendaraan niaga dalam bentuk mobil truk dan box. Di antaranya adalah Hino Dutro, Hino Ranger, dan Hino Profia.
Marketing and Business Development Head PT UD Astra Motor Indonesia Christine Arifin menyampaikan, sampai saat ini penjualan kendaraan niaga UD Trucks terus mengalami peningkatan seiring dengan mulai masifnya aktivitas masyarakat di tengah pandemi.
Baca Juga: Luhut Sebut Perwakilan Ford akan Datang 20 Juni, Bakal Investasi di Indonesia? Walau tidak menyebut jumlah penjualan, Christine bilang bahwa dump truck menjadi model kendaraan niaga yang paling sering diburu oleh konsumen. Di samping itu, fokus penjualan kendaraan niaga UD Trucks masih tertuju ke pasar domestik dan tidak melakukan ekspor. “Sektor pertambangan masih menjadi penggerak utama bagi UD Trucks, di samping sektor lainnya seperti logistik untuk ekspor-impor,” terang dia, hari ini. Lebih lanjut, tahun ini UD Trucks fokus pada pengenalan model barunya yaitu Questor Euro 5. Ini merupakan varian baru truk Quester dengan penggunaan standar emisi Euro 5, atau melampaui standar emisi Euro 4 yang belum lama ini ditetapkan oleh pemerintah untuk seluruh kendaraan diesel. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .