JAKARTA. Industri keramik dalam negeri masih lesu. Selain permintaan yang mengalami penurunan, produsen keramik lokal juga harus menghadapi persaingan dengan serbuan keramik impor ke dalam negeri. Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono menjelaskan, akibat terus melorotnya produksi keramik dalam negeri, peringkat industri keramik Indonesia juga memburuk. Jika semula posisi Indonesia adalah produsen keramik terbesar nomor empat dunia, kini merosot ke posisi tujuh. Karena itulah, Sigit yang dihubungi KONTAN, Minggu (16/7) pesimistis jika dalam jangka pendek ini, industri keramik Indonesia bisa bangkit lagi. Apalagi, ia melihat kecenderungan sektor industri ini mulai menahan diri dan tidak melakukan ekspansi kapasitas produksi di pabrik-pabrik mereka.
Bisnis keramik masih kurang kinclong
JAKARTA. Industri keramik dalam negeri masih lesu. Selain permintaan yang mengalami penurunan, produsen keramik lokal juga harus menghadapi persaingan dengan serbuan keramik impor ke dalam negeri. Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kementerian Perindustrian Achmad Sigit Dwiwahjono menjelaskan, akibat terus melorotnya produksi keramik dalam negeri, peringkat industri keramik Indonesia juga memburuk. Jika semula posisi Indonesia adalah produsen keramik terbesar nomor empat dunia, kini merosot ke posisi tujuh. Karena itulah, Sigit yang dihubungi KONTAN, Minggu (16/7) pesimistis jika dalam jangka pendek ini, industri keramik Indonesia bisa bangkit lagi. Apalagi, ia melihat kecenderungan sektor industri ini mulai menahan diri dan tidak melakukan ekspansi kapasitas produksi di pabrik-pabrik mereka.