Bisnis keripik jengkol pedas



JAKARTA. Tak banyak orang yang suka mengonsumsi buah jengkol. Supaya olahan jengkol bisa digemari lebih banyak orang, pebisnis kuliner di Jakarta, Widi Amanda berinovasi  mengolah jengkol menjadi keripik. Produk itu dinamai Kripik MasJon. Perempuan 47 tahun ini meramu jengkol menjadi sajian keripik pedas.Ternyata peminatnya cukup banyak. "Banyak orang tidak sadar yang dimakan itu bahan bakunya dari jengkol. Kami menyebutnya keripik jenggo, jengkol goreng," tuturnya.Meskipun andalan Kripik MasJon adalah dari bahan jengkol, Widi juga memproduksi 14 jenis keripik dari bahan lain, diantaranya singkong dan pisang. Sama halnya dengan keripik jengkol, jenis keripik buatannya mengusung rasa keripik pedas, kecuali keripik pisang, yang khusus menyasar pelanggan yang gemar kudapan manis. Satu bungkus keripik MasJon dibanderol seharga Rp 13.000 di tingkat konsumen.Supaya pemasarannya lebih luas, Sejak awal berdiri, Widi sudah membuka peluang kemitraan berbentuk reseller. Kini, Kripik MasJon telah memiliki 20 mitra yang tersebar di wilayah Jakarta, Bekasi, Sumenep, Bogor, Semarang, Madura, Surabaya dan Palembang. Tertarik berjualan aneka keripik pedas ini? Ada tiga paket kemitraan yang ditawarkan. Pertama, paket Adek MasJon seharga Rp 500.000. Lalu, paket Teman MasJon dengan investasi hanya Rp 1 juta. Terakhir, paket Sobat MasJon senilai Rp 2 juta. Perbedaan ketiga paket itu adalah dari sisi jumlah keripik yang mereka dapatkan, yaitu 50 bungkus, 105 bungkus dan 222 bungkus. Selain mendapat keripik, mitra juga mendapat peralatan promosi berupa satu banner. "Kalau ambil Paket Sobat MasJon tentu harga beli keripik per bungkus jauh lebih murah," ujar Widi.Ia membebaskan reseller menetapkan harga jual kepada konsumen. "Disesuaikan dengan target konsumen dan biaya tambahan yang mereka keluarkan, seperti sewa tempat. Ada yang sampai Rp 20.000-an per bungkus," imbuh Widi.

Asumsi keuntungan yang bisa didapat mitra dari setiap bungkus keripik adalah Rp 3.000, atau setara 30%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini