JAKARTA. Dunia bisnis hiburan pertunjukan musik masih tetap asyik di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Buktinya, penonton masih antusias menyambut pagelaran konser Bon Jovi yang berlangsung di Gelora Bung Karno Senayan. Menurut pemilik Java Musikindo Adrie Subono, kondisi ini menggambarkan bahwa, kelesuan ekonomi tidak terlalu berdampak pada antusiasme orang indonesia menonton pergelaran musik. Hanya saja, "Promotor musik hanya terkena imbas dampak pelemahan nilai tukar (kurs) mata uang rupiah terhadap dolar," katanya, kepada KONTAN, (11/9). Adrie menceritakan promotor harus mengeluarkan uang dolar Amerika Serikat (AS) untuk membayar artis dari mancanegara. Sedangkan pendapatan dari tiket, berasal dari mata uang rupiah.
Bisnis konser musik tak terganggu krisis
JAKARTA. Dunia bisnis hiburan pertunjukan musik masih tetap asyik di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Buktinya, penonton masih antusias menyambut pagelaran konser Bon Jovi yang berlangsung di Gelora Bung Karno Senayan. Menurut pemilik Java Musikindo Adrie Subono, kondisi ini menggambarkan bahwa, kelesuan ekonomi tidak terlalu berdampak pada antusiasme orang indonesia menonton pergelaran musik. Hanya saja, "Promotor musik hanya terkena imbas dampak pelemahan nilai tukar (kurs) mata uang rupiah terhadap dolar," katanya, kepada KONTAN, (11/9). Adrie menceritakan promotor harus mengeluarkan uang dolar Amerika Serikat (AS) untuk membayar artis dari mancanegara. Sedangkan pendapatan dari tiket, berasal dari mata uang rupiah.