Bisnis konstruksi tetap penopang kinerja ADHI



JAKARTA. Kinerja emiten sektor konstruksi cukup mentereng di tahun lalu. PT Adhi Karya Tbk (ADHI), semisal, membukukan kenaikan pendapatan 28,79% menjadi Rp 9,79 triliun. Malah, laba bersih ADHI melompat 91,86% menjadi Rp 405,97 miliar.

Analis Sucorinvest Central Ghani, Arif Budiman dalam risetnya, 27 Februari 2014 menyebutkan, perolehan laba bersih ADHI di atas prediksi yakni sebesar Rp 391 miliar. Laba tersebut juga 16% melebihi konsensus analis.  

Steven Gunawan, analis Batavia Prosperindo Sekuritas menambahkan, laba bersih ADHI tahun lalu meningkat tajam karena pendapatan lain-lain, seperti pendapatan bunga deposito. ADHI juga mendapatkan laba dari penjualan aset tetap. Selain itu, ADHI mampu menjaga efisiensi beban operasional sehingga margin laba usaha tetap naik.


Analis BCA Sekuritas, Aurelia Amanda Barus dan Kim Kwie Sjamsudin dalam risetnya, 12 Februari 2014, menyebutkan, pendapatan ADHI masih disokong dari pendapatan bisnis jasa konstruksi yakni sebesar 74% dari total pendapatan.

Namun, segmen usaha engineering, procurement, and construction (EPC) juga mulai memberikan kontribusi cukup besar yakni 19%. Padahal, Amanda dan Kim memproyeksikan, pendapatan dari segmen ini hanya menyumbang 9%. Sementara kontribusi properti dan realty menyumbang 7% total pendapatan ADHI.

Kontrak baru

Pada tahun ini, analis yakin, pendapatan ADHI bisa meningkat. Ini seiring dengan target kontrak baru ADHI pada tahun ini yang sebanyak Rp 21 triliun.

Beberapa proyek yang akan digarap ADHI tahun ini, kata Steven, antara lain tiga proyek monorel. Yakni, proyek monorel penumpang di Bandara Soekarno Hatta, monorel barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan proyek monorel Jakarta Link Transportation Bekasi-Jakarta.

Dari sisi jenis kontrak, Arif memaparkan, kontrak baru ADHI tersebut berasal dari segmen jasa konstruksi senilai Rp 11,9 triliun, EPC Rp 2,6 triliun, properti Rp 1,1 triliun, monorel Rp 4,2 triliun dan pre-cast Rp 1,3 triliun.

Namun, Steven cukup was-was dengan kondisi tahun ini. Sebab, tahun ini merupakan tahun pemilihan umum (pemilu). "Proyek ADHI sebagian besar dari pemerintah, rawan tekanan politik dan kerap dikaitkan dengan kasus korupsi," ujar dia.

Meski demikian, hasil kontrak baru ADHI tentu akan menaikkan pendapatan dan laba bersih tahun ini. Steven yakin. pendapatan ADHI tahun ini bisa mencapai Rp 14 triliun di 2014 dengan laba bersih ADHI Rp 539 miliar.

Aurelia memproyeksikan, pendapatan ADHI bisa mencapai Rp 13,4 triliun dengan laba bersih Rp 512 miliar. Hitungan Arif tak jauh beda.

Menurut Arif, pendapatan ADHI tahun ini bisa mencapai Rp 13,4 triliun. Sedangkan, laba bersih ADHI tahun ini bisa mencapai Rp 542 miliar.

Arif dan Aurelia merekomendasikan buy saham ADHI. Arif memasang target harga Rp 3.700. Sedangkan target harga ADHI versi Aurelia Rp 2.900 per saham.

Pandu Anugrah, Analis Maybank Kim Eng Securities juga menyarankan buy saham ADHI dengan target Rp 2.850. Kemarin, harga ADHI naik 0,79% ke Rp 2.540.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana