KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pertumbuhan industri minuman siap saji (ready to drink) beberapa waktu yang lalu tergolong stagnan, hal tersebut tak membuat kalangan usaha berhenti mengembangkan potensi pasar minuman. Khususnya minuman kopi siap saji yang baru-baru ini mulai ramai dengan pemain baru. Seperti kabar Nestle yang tampaknya tak lama lagi merealisasikan rencana untuk menjual kopi Starbucks global di pasar ritel. Perusahaan consumer goods tersebut diketahui bakal mengakuisisi kopi siap saji Starbucks dengan nilai US$ 7,15 miliar. Triyono Prijosoesilo, Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) mengatakan sebenarnya di tahun lalu pertumbuhan industri minuman cukup tertekan, termasuk segmen kopi siap saji. "Cuma dalam tiga tahun belakangan ini memang mulai banyak pemain yang masuk," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/5).
Bisnis kopi siap saji makin marak
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski pertumbuhan industri minuman siap saji (ready to drink) beberapa waktu yang lalu tergolong stagnan, hal tersebut tak membuat kalangan usaha berhenti mengembangkan potensi pasar minuman. Khususnya minuman kopi siap saji yang baru-baru ini mulai ramai dengan pemain baru. Seperti kabar Nestle yang tampaknya tak lama lagi merealisasikan rencana untuk menjual kopi Starbucks global di pasar ritel. Perusahaan consumer goods tersebut diketahui bakal mengakuisisi kopi siap saji Starbucks dengan nilai US$ 7,15 miliar. Triyono Prijosoesilo, Ketua Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) mengatakan sebenarnya di tahun lalu pertumbuhan industri minuman cukup tertekan, termasuk segmen kopi siap saji. "Cuma dalam tiga tahun belakangan ini memang mulai banyak pemain yang masuk," ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (21/5).