JAKARTA. Meski masih didominasi produk impor, industri kosmetik dalam negeri masih berpeluang terus bertumbuh. Nilai pasar produk kecantikan ini mencapai lebih dari Rp 100 triliun pada tahun lalu, bila merujuk data Kementerian Perindustrian. Adapun industri kosmetik nasional hanya mampu memenuhi permintaan pasar sekitar Rp 25 triliun-Rp 30 triliun. Achmad Sigit Dwiwahjono, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, mengatakan, tingginya produk impor kosmetik menjadi tantangan dihadapi pelaku usaha kosmetik lokal. Sejauh ini, peluang pasar bagi pemain lokal masih ada, termasuk menahan serbuan produk impor. Apalagi, konsumen dalam negeri cukup berminat menggunakan produk lokal. "Dari harga juga lebih murah," katanya kepada KONTAN, Rabu (17/5).
Bisnis kosmetik semakin cantik
JAKARTA. Meski masih didominasi produk impor, industri kosmetik dalam negeri masih berpeluang terus bertumbuh. Nilai pasar produk kecantikan ini mencapai lebih dari Rp 100 triliun pada tahun lalu, bila merujuk data Kementerian Perindustrian. Adapun industri kosmetik nasional hanya mampu memenuhi permintaan pasar sekitar Rp 25 triliun-Rp 30 triliun. Achmad Sigit Dwiwahjono, Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA) Kementerian Perindustrian, mengatakan, tingginya produk impor kosmetik menjadi tantangan dihadapi pelaku usaha kosmetik lokal. Sejauh ini, peluang pasar bagi pemain lokal masih ada, termasuk menahan serbuan produk impor. Apalagi, konsumen dalam negeri cukup berminat menggunakan produk lokal. "Dari harga juga lebih murah," katanya kepada KONTAN, Rabu (17/5).